Festival Seribu Rumah Gadang Populerkan Perkampungan Adat Solok Selatan

id Seribu Rumah Gadang

Festival Seribu Rumah Gadang Populerkan Perkampungan Adat Solok Selatan

Kawasan Seribu Rumah Gadang Solok Selatan (ANTARA SUMBAR/Ist)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Festival Seribu Rumah Gadang yang digelar untuk memeriahkan Tour de Singkarak (TdS) 2017 di Solok Selatan, Sumatera Barat, dipusatkan di Kawasan Seribu Rumah Gadang untuk mempopulerkan perkampungan adat itu.

"Sesuai instruksi kepala daerah, Festival Seribu Rumah Gadang untuk memeriahkan TdS 2017 dipusatkan di Kawasan Seribu Rumah Gadang yang akan digelar dua hari sebelum peserta TdS melintasi kabupaten ini," jelas Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan Bujang Basri ketika dihubungi di Padang Aro, Senin.

Ia menyebutkan, sesuai rencana, Solok Selatan menjadi lokasi finis balap sepeda internasional tersebut dengan start di Solok pada 23 November 2017.

Sejumlah pagelaran akan dilaksanakan dalam memeriahkan festival yang bertema "Manjapuik Nan Tatiga, Mangumpuan Nan Taserak, Mangambang Pusako Lamo" (Menjemput Yang Tertinggal, Mengumpulkan Yang Tercecer, Membuka Pusaka Lama), semisal festival Randai, Silat Tradisi, Pidato Adat dan tari piring tradisi.

"Peserta keseluruhannya dari nagari (desa adat) dan sanggar kesenian di Solok Selatan," ujarnya.

Ia menambahkan, saat pelaksanaan TdS kali ini juga bakal digelar pameran serta pawai adat.

"Karena festival dipusatkan di Kawasan Seribu Rumah Gadang, saya berharap pameran dan pawainya berada di sekitar destinasi wisata tersebut," ujarnya.

Ia menjelaskan alasan digelarnya Festival Seribu Rumah Gadang, karena saat ini pemerintah setempat tengah fokus mengembangkan destinasi wisata perkampungan adat yang berada di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu itu.

"Kawasan Seribu Rumah Gadang telah menjadi ikon destinasi wisata kita. Dengan festival ini semoga semakin mempopulerkan objek wisata itu," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria menyebutkan pemerintah setempat akan memanfaatkan kesempatan menjadi lokasi finis TdS 2017 dengan menggelar Festival Seribu Rumah Gadang untuk menghibur para peserta.

"Kesempatan yang didapatkan Solok Selatan ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya, salah satunya dengan prosesi penyambutan dan atraksi seni dan budaya daerah yang terintegrasi dengan Festival Seribu Rumah Gadang," ujarnya.

Festival Seribu Rumah Gadang yang baru pertama kali digelar tersebut, sebutnya diharapkan bisa menjadi salah satu ikon wisata unggulan, tidak saja untuk Sumbar tetapi juga untuk Indonesia.

Solok Selatan dipastikan bisa menjadi salah satu daerah yang dilewati pebalap TdS 2017.

Muzni juga memuji tekad yang ditunjukkan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit terus mengupayakan agar daerahnya bisa tetap dilalui TdS 2017.

Wakil Gubernur Nasrul Abit mengatakan kepastian Solok Selatan bisa menjadi salah satu tuan rumah TdS diterima setelah kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi Sumbar, Senin (4/9).

Bahkan, Menteri PUPR menyampaikan keinginannya untuk ikut terlibat dalam "grand start" TdS 2017 di Kabupaten Tanah Datar.

TdS 2017 awalnya direncanakan 10-18 Oktober, kemudian ditunda 18 hingga 26 November 2017 agar persiapan lebih maksimal.

"Grand start" di Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar, dan finis di Kota Wisata Bukittinggi.

Menurut rencana TdS ke-9 ini akan menempuh sembilan etape, masing-masing etape pertama Tanah Datar menuju Kota Padang dengan panjang 107 kilometer, etape kedua Painan-Sawahlunto sepanjang 166 kilometer.

Etape ketiga Muaro Sijunjung-Pulau Punjung 100 kilometer, etape keempat Danau Singkarak-Payakumbuh 135 kilometer, etape kelima Lembah Harau-Padang Panjang 101 kilometer.

Lalu etape keenam Kota Solok-Padang Aro Solok Selatan 140 kilometer, etape ketujuh Pariaman-Pasaman Barat 157 kilometer, etape kedelapan Padang Pariaman-Agam 101 kilometer, dan etape kesembilan Pasaman-Bukittinggi Sirkuit 90 kilometer.

Namun, etape itu masih mungkin untuk berubah sesuai hasil rapat finalisasinya. (*)