Legislator Sumbar Minta Petugas Tingkatkan Pelayanan Haji

id Haji

Legislator Sumbar Minta Petugas Tingkatkan Pelayanan Haji

(ANTARA FOTO/Septianda Perdana/ama/16)

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Komisi V DPRD Sumatera Barat Hidayat meminta petugas dapat memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji terutama dalam urusan transportasi selama pelaksanaan ibadah tersebut.

"Banyak terjadi persoalan ketika dalam pelaksanaan haji salah satunya yakni masalah transportasi jemaah yang sering digunakan oleh jemaah asal negara lain," katanya di Padang, Rabu.

Ia menyebutkan hal itu diketahuinya ketika dirinya berangkat melaksanakan ibadah haji pada 2016.

Ia sering menemukan jemaah asal Sumbar yang tidak mendapatkan fasilitas bus karena kendaraan mereka telah dinaiki oleh jemaah lain.

"Bagaimana caranya kita dapat memastikan bus yang telah disewa dapat dinaiki oleh jemaah asal Sumbar, sehingga jemaah dapat beribadah dengan tenang," katanya

Selain itu, Wakil Ketua DPRD Sumbar Arkadius menyayangkan petugas kloter yang tidak menguasai Bahasa Arab maupu Inggris secara sempurna sehingga membingungkan jemaah yang mereka atur di sana.

"Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan haji, jemaah sangat bergantung kepada petugas kloter ketika berada di Tanah Suci," ujarnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sumbar Salman menjelaskan saat ini persiapan yang dilakukan oleh petugas haji lebih matang salah satunya yakni transportasi dari embarkasi ke bandara dan transportasi selama jemaah haji berada di Tanah Suci.

Ia mengatakan pihaknya mengupayakan agar sopir bus yang bertugas di Mekah nanti adalah orang Indonesia sehingga lebih mempermudah komunikasi dengan jamaah.

Terkait operasional bus, Salman mengatakan jemaah asal Sumbar banyak yang tidak tepat waktu sehingga ketinggalan bus. Ia mencontohkan ketika bus datang di halte yang telah ditentukan, jemaah tidak ada.

Salman menjelaskan untuk transportasi jemaah, pihaknya mengupayakan pengemudi bus adalah orang Indonesia sehingga bisa dengan mudah melakukan komunikasi dengan jamaah.

Selain itu, terkadang setelah bus sampai, jamaah Sumbar ini tak ada sehingga petugas keamanan di sana menyuruh jamaah asal negara lain menaiki bus tersebut.

"Bus kita tidak dapat berhenti lama di halte atau tempat yang telah ditetapkan, karena banyaknya antrean dari jamaah lain, apabila ada bus kosong maka petugas keamanan menyuruh jamaah lain naik ketika ada bus yang kosong," katanya. (*)