New York, (Antara Sumbar) - Kurs dolar AS diperdagangkan lebih tinggi terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mencerna data ekonomi dan menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Jepang (BoJ).
Di sektor ekonomi, jumlah housing starts (rumah baru yang dibangun) yang dimiliki secara pribadi di AS pada Juni melonjak 8,3 persen ke tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 1,215 juta unit, tingkat tertinggi sejak Februari, Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Rabu (19/7).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,21 persen menjadi 94,803 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1518 dolar AS dari 1,1563 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,3025 dolar AS dari 1,3049 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik tipis menjadi 0,7957 dolar AS dari 0,7923 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,79 yen Jepang, lebih rendah dari 112,00 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9553 franc Swiss dari 0,9540 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2630 dolar Kanada dari 1,2625 dolar Kanada. (*)
Berita Terkait
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:39 Wib
Rupiah pada Jumat pagi menguat jadi Rp16.077 per dolar AS
Jumat, 3 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah pada Kamis menguat jadi Rp16.225 per dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib
AS sahkan RUU bantuan 95 miliar dolar bagi Ukraina, Israel, Taiwan
Rabu, 24 April 2024 20:42 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Rupiah Jumat pagi turun 84 poin menjadi Rp16.263 per dolar AS
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib