DKPLH: Air Batang Pulakek Sudah Kembali Jernih

id Air Sungai

DKPLH: Air Batang Pulakek Sudah Kembali Jernih

Air sungai jernih. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Aliran sungai Batang Pulakek di Kecamatan Pauah Duo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat sudah kembali jernih dan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari setelah dua minggu sebelumnya berlumpur, kata pejabat setempat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DKPLH) Solok Selatan, Jon Kapi di Padang Aro, Selasa, mengatakan meskipun airnya sudah kembali seperti biasa, pihaknya akan tetap mencari tahu penyebab air bercampur lumpur sebagai antisipasi kejadian serupa terulang kembali.

Ia menambahkan walaupun sekarang airnya sudah jernih tetapi pihak terkait masih akan melakukan penelitian untuk mencari tahu penyebabnya sebagai langkah antisipasi ke depan.

Untuk mencari penyebab air Batang Pulakek berlumpur selama dua minggu bukan perkara mudah, sebab harus ada Simaksi dari pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) serta kesiapan petugas untuk menyisiri aliran sungai yang berada dalam hutan.

Oleh sebab itu kata dia, guna memastikan penyebabnya butuh persiapan yang matang serta melibatkan pihak terkait seperti TNKS, BPBD serta masyarakat yang memanfaatkan aliran sungai.

"Dugaan kita penyebab air Batang Pulakek berlumpur selama dua minggu karena ada longsor di bagian hulu sebab berdasarkan penelitian sampel air tidak mengandung zat berbahaya," ujarnya.

Sementara itu Wali Nagari Alam Pauah Duo Joni Ludianto mengatakan, sekarang semua aktivitas masyarakat yang memanfaatkan aliran sungai ini sudah kembali seperti biasanya.

Dia mengatakan, PLTMH milik masyarakat Taratak Tinggi yang memanfaatkan aliran sungai ini yang sempat rusak sekarang sudah kembali beroperasi.

"Masyarakat menggunakan aliran sungai Batang Pulakek untuk mandi, pengairan sawah serta PLTMH dan sekarang semunya sudah normal," ujarnya.

Dia menambahkan, penyebab aliran sungai ini berlumpur karena ada luapan kolam lumpur Gunung Kerinci ke anak sungai yang berjarak sekitar sembilan kilo meter dari batas TNKS.

"Dibagian hulu banyak terdapat kolam lumpur dan salah satunya meluap akibat longsor dan masuk kesungai," ujarnya. (*)