Dua Kapal Nelayan Dihantam Gelombang, Dua ABK Kritis

id Kapal, Nelayan, Cuaca Buruk, Pesisir Selatan

Dua Kapal Nelayan Dihantam Gelombang, Dua ABK Kritis

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Painan, (Antara Sumbar) - Dua kapal nelayan tradisional di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dihantam gelombang hingga tenggelam yang menyebabkan dua nelayan terpaksa dievakuasi ke puskesmas terdekat karena kondisi kritis.

"Satu unit kapal memiliki tiga anak buah kapal (ABK), dua diantaranya dibawa ke Puskesmas karena kondisinya kritis, satunya lagi dijemput keluarganya karena kondisinya membaik," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, Prinurdin di Painan, Rabu.

Ia menambahkan sebelum diselamatkan, nelayan tersebut mengandalkan fiber ikan bertahan di tengah laut usai kapal mereka tenggelam.

Sementara ABK pada satu unit kapal lainnya masih dalam upaya penyelamatan dan belum diketahui berapa jumlah ABK pada kapal itu. "Kedua kapal nelayan dihantam gelombang menjelang siang," katanya.

Selain mengerahkan anggota yang siaga di Kecamatan Lengayang pihaknya juga mengirim personel dan perahu karet dari ibukota kabupaten.

"Mudah-mudahan kerja keras yang kami lakukan membuahkan hasil maksimal dan nelayan-nelayan itu bisa diselamatkan," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Barat menyatakan 80 persen dari luas wilayah setempat diguyur hujan dan angin kencang sejak Rabu dini hari dan diperkirakan hingga malam.

"Kami perkirakan hujan dengan intensitas lebat sudah turun sekitar pukul 24.00 WIB, terjadi di hampir semua wilayah Sumbar" kata Kepala Seksi Observasi BMKG Ketaping Padangpariaman, Budi Samiadji.

Ia menjelaskan beberapa daerah yang diguyur hujan yakni Kota Padang, Padangpariaman, Kota Pariaman, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok.

Selanjutnya Kepulauan Mentawai, Limapuluh Kota, Sijunjung dan Dharmasraya, kemudian dapat meluas ke Sebagian wilayah Payakumbuh, Bukittinggi, Sawahlunto, Solok Selatan, dan sekitarnya. (*)