Padang Komitmen Rutin Berantas Penyakit Masyarakat

id Mahyeldi Ansharullah, Berantas, Penyakit, Masyarakat

Padang Komitmen Rutin Berantas Penyakit Masyarakat

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah.

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat berkomitmen secara rutin memberantas penyakit masyarakat seperti praktek prostitusi, premanisme dan pungutan liar.

"Komitmen ini sudah kami tunjukkan dengan kinerja tim keamanan setiap hari, tinggal saja kualitasnya lebih diperkuat," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Padang, Selasa, menanggapi maraknya praktek premanisme dan prostitusi di daerahnya.

Dia menyebutkan untuk memperkuat komitmen itu, Satpol PP bersama aparat keamanan lainnya terus bekerja setiap saat atau pagi, siang dan malam hari untuk memberantas penyakit masyarakat tersebut.

Wali Kota mencontohkan menindak tegas anak muda yang melanggar aturan dalam hal sosial atau perda, termasuk pergaulan bebas.

Sedangkan terkait prostitusi, Wali Kota mengatakan tim telah menyisir berbagai tempat dan saat ini masih terus diawasi seperti di Pasar Raya atas atau kawasan Padang Teater, Jalan Imam Bonjol, Bukit Lampu, Pantai Padang dan kawasan lainnya.

Tidak sedikit juga, kata dia, yang terjaring operasi gabungan baik pelaku prostitusi dan masyarakat biasa.

"Salah bila yang bilang praktek prostitusi di Padang semakin meningkat," ujarnya.

Sementara untuk premanisme, Wali Kota mengaku telah menyelesaikan melalui berbagai upaya seperti pembangunan gedung dan pemindahan pedagang di pasar.

Premanisme di tempat wisata melalui upaya pembinaan dan sanksi tegas bagi yang tetap melanggar, seperti pengalihan kegiatan pemuda dan sebagainya.

Pihak kepolisian juga sudah sering menjaring pelaku kriminal seperti premanisme di kalangan supir angkutan kota, begal maupun perampokan.

"Pungutan liar saat ini menjadi fokus utama di pemkot untuk mencegah penyakit masyarakat berkembang," ujar dia.

Sebagai langkah awal, Pemkot telah membentuk tim gabungan satuan tugas Sapu Bersih Pungutan Liar yang beranggotakan 60 orang.

Kesemuanya disebut Wali Kota telah komitmen dalam hal tindakan, sedangkan melalui sikap dilakukan dengan memperkuat kegiatan religius yang melibatkan semua elemen masyarakat.

Sementara itu salah satu tokoh masyarakat di Kuranji Darmawi mengatakan penyakit masyarakat tidak mudah untuk diberantas begitu saja sebab mulai dari individu, keluarga hingga pemerintah memiliki peranan.

"Tugas pemerintah yakni memberikan contoh kepada masyarakat upaya pemberantasan tersebut kemudian diarahkan pada individu masing-masing," ujar dia. (*)