Padang, (Antara Sumbar) - Anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Saidal Musfiyuddin mengusulkan agar Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Mandeh, Pesisir Selatan masuk ke dalam program prioritas pembangunan pariwisata pemerintah pusat.
"Pengembangan KWT Mandeh saat ini terkendala regulasi pembebasan lahan sehingga investor belum bisa menanamkan modal di sana," katanya di Padang, Rabu.
Menurut data Dinas Pariwisata Sumbar, katanya saat ini pembebasan lahan itu terkendala oleh Undang-Undang No 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum.
Dalam Undang-Undang itu disebutkan hanya 18 item jenis lahan yang dapat dibebaskan pemerintah untuk kepentingan umum. Dari 18 item itu, tidak ada lahan untuk pariwisata.
Solusi itu ada pada Peraturan Menteri Agraria No 6 tahun 2015 terkait pengadaan lahan di luar 18 item tersebut. Namun ada syarat yang harus dipenuhi yaitu harus menjadi program prioritas pemerintah pusat.
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong pemprov segera menindaklanjutinya.
"Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit yang selama ini telah fokus untuk pembenahan pariwisata dapat melakukan pendekatan ke Kementerian Pariwisata membicarakan hal ini," ujarnya.
Jika hal itu tidak bisa diberlakukan, kata Saidal pemprov bisa mencoba cara alternatif yakni mengajak masyarakat yang memiliki tanah di sekitar objek wisata Mandeh untuk berinvestasi langsung kepada pemerintah setempat.
"Masyarakat yang ingin menginvestasikan tanahnya kepada pemprov, jadi sama-sama memiliki keuntungan dan mereka langsung berkontribusi di dalamnya," katanya.
Itu merupakan cara alternatif yang mungkin bisa diambil oleh pemprov, dan tentu harus dengan pendekatan yang baik kepada masyarakat, ujarnya.
"Namun jika pemerintah pusat bisa memberikan jalan keluar tentu akan lebih baik," tambahnya.
Selain itu, ia mengatakan khusus untuk pembebasan lahan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah menyediakan anggaran Rp14 miliar, kemudian pemerintah provinsi juga menyediakan anggaran sebagai dana pendamping sebesar Rp32,5 miliar untuk pembebasan lahan seluas 400 hektare.
Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menyebutkan KWT Mandeh dinilai paling siap untuk diajukan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sumbar karena memenuhi syarat ketersediaan lahan seluas 400 hektare dalam satu hamparan.
"Kami akan fokus menyiapkan daerah ini agar benar-benar bisa menjadi salah satu KEK di Indonesia," katanya. (*)
Berita Terkait
13 desa wisata di Pariaman ikuti ADWI 2024
Jumat, 26 April 2024 14:33 Wib
Gubernur: Program kepariwisataan Sumbar tarik jutaan wisatawan
Kamis, 25 April 2024 19:41 Wib
Kunjungan wisatawan ke Pariaman selama lebaran capai 186 ribu
Kamis, 25 April 2024 11:41 Wib
Disparpora Agam prediksi Rp4,54 miliar perputaran uang selama libur Idul Fitri
Minggu, 21 April 2024 11:45 Wib
7.064 wisatawan berkunjung ke Agam selama libur Idul Fitri
Kamis, 18 April 2024 15:19 Wib
Objek wisata religi Lubuak Landua Pasaman Barat ramai pengunjung
Minggu, 14 April 2024 16:29 Wib
Kamtibmas di objek wisata Pasaman Barat hingga H+3 berjalan kondusif
Minggu, 14 April 2024 15:18 Wib
Pengunjung objek wisata kebun stroberi Solok ramai saat libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 5:47 Wib