Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat mengantisipasi penyebaran virus jembrana yang menyerang sapi Bali pada pertengahan Januari 2017 agar tidak menyerang ke sapi lainnya di daerah itu.
"Antisipasi dengan terapi suportif," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Padangpariaman, Bustanul Arifin di Parit Malintang, Senin.
Ia menjelaskan terapi suportif yaitu memberi vitamin pada sapi serta memusnahkan virus yang dibawa lalat sebagai vektor atau penyebar virus dengan menyemprotkan desinfektan dua kali sehari ke kandang sapi.
Vitamin diberikan ke sapi baik yang memiliki ciri-ciri terserang virus jembrana maupun tidak, ujarnya.
Ia menyebutkan ciri-ciri sapi yang terserang virus jembrana yaitu sapi tersebut tidak mau makan, mata berair, tidak bertenaga, persendian membengkak, serta pada fase terakhir keluar keringat darah.
"Sapi yang diserang virus ini hanya sapi Bali sedangkan sapi jenis lainnya aman," ujarnya.
Ia mengatakan tindak lanjut yang diambil yaitu pemberian vaksin yang telah diminta ke pemerintah provinsi dan saat ini tengah menunggu distribusi ke Dinas PKH Padangpariaman.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesejahteraan Veterenal Dinas PKH Padangpariaman, drh. Devi Yanti mengatakan virus jembrana tidak bersifat zoonosis atau tidak menyebar ke manusia.
"Daging sapi yang terkena virus itu pun aman dikonsumsi manusia," ujarnya.
Namun manusia dilarang memakan jeroan, limpa, serta isi perut lainnya karena jenis itu merupakan sasaran virus tersebut.
Selain itu pemotongan harus dilakukan pada malam hari agar tidak ada lalat yang akan menyebarkan virus itu ke sapi lainnya.
Dinas PKH setempat mencatat sudah lebih dari tujuh sapi Bali yang terserang virus itu, lima di antaranya mati karena terlambat penanganan dan dua dipotong peternak.
Ketujuh sapi itu berasal dari Kecamatan Batang Anai sedangkan yang terjangkit lainnya telah diberi vitamin.
Ia mengatakan sapi yang terserang virus jembrana merupakan sapi bantuan pemerintah provinsi pada 2016.
Selain Padangpariaman, ada kabupaten lain yang diserang virus jembrana yaitu seperti Pesisir Selatan, Dharmasraya, dan Lima Puluh Kota, ujarnya. (*)
Berita Terkait
Pemkab Agam prediksi pemotongan sapi 486 ekor jelang Idul Fitri
Senin, 8 April 2024 13:05 Wib
Kejati Sumbar ajukan banding terhadap putusan kasus sapi bunting
Rabu, 6 Maret 2024 15:01 Wib
2.742 ekor anak sapi di Agam lahir hasil IB 2023
Senin, 19 Februari 2024 16:21 Wib
Kemendag jangan terburu buru terbitkan ijin impor sapi bakalan, utamakan peternak lokal
Rabu, 14 Februari 2024 21:05 Wib
Delapan induk sapi di Agam lahirkan anak kembar selama 2023
Minggu, 17 Desember 2023 15:03 Wib
Potensi pengembangan peternakan sapi perah di Enrekang
Jumat, 15 Desember 2023 16:27 Wib
Pembibitan sapi unggul Solok Selatan mulai dioperasikan
Sabtu, 9 Desember 2023 13:29 Wib
Pessel tingkatkan kualitas dan populasi sapi melalui pola inseminasi buatan
Rabu, 8 November 2023 20:07 Wib