Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) sehari sebelumnya hingga Selasa (6/12) sore belum juga surut, yang telah mengakibatkan ratusan rumah dan ratusan haktare tanaman pertanian warga masih terendam banjir.
"Benar, banjir di beberapa titik masih belum surut. Bahkan banjir di Rantau Panjang Kecamatan Sasak juga terjadi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Try Wahluyo di Simpang Empat, Selasa.
Ia mengatakan banjir di Batang Saman Nagari Aia Gadang Kecamatan Pasaman masih terjadi namun air sudah mulai surut dibandingkan pada Senin (5/12).
Arus transportasi dari Simpang Empat menuju Ujung Gading masih terganggu meskipun kendaraan yang berukuran tinggi sudah bisa menyeberangi lokasi banjir tepatnya di jembatan Batang Saman.
Pewarta ANTARA dari lokasi bencana itu, Selasa sore melaporkan, antrian kendaraan panjang masih terjadi di lokasi banjir dari arah Simpang Empat maupun dari arah Ujung Gading.
Antrian panjang kendaraan terjadi karena ruas jalan yang digenangi air, dan kendaraan dari satu arah bergantian melewati ruas jalan itu.
Sementara itu bagi kendaraan roda dua yang ingin melintas terpaksa dinaikkan ke alat penyeberang yang dibuat khusus oleh warga setempat.
Sedangkan bagi masyarakat yang ingin menyeberang menggunakan perahu karet dan kapal kayu yang disediakan BPBD dan masyarakat.
"BPBD bersama kepolisian, SAR, koramil dan masyarakat terus memberikan pertolongan kepada masyarakat. Mudah-mudahan air cepat surut," sebutnya.
BPBD Pasaman Barat juga mendirikan sejumlah tenda di lokasi banjir untuk membantu korban banjir.
Pihaknya hingga Selasa (6/12) sore terus mengumpulkan data berapa rumah yang terendam banjir. Data sementara lebih 100 unit rumah terendam banjir baik yang di Batang Saman, Labuah Luruih dan Rantau Panjang.
Sementara itu ratusan hektare tanaman jeruk juga rusak terendam banjir. Dipastikan masyarakat gagal panen.
Sementara itu, Bupati Pasaman Barat, Syahiran langsung meninjau langsung korban banjir di Batang Saman, Selasa (6/12) sore bersama sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat. Selain itu juga memberikan sejumlah bantuan kepada korban banjir.
"Kita langsung melihat korban banjir dan merasakan kesedihan mereka. Mudah-mudahan banjir cepat surut," kata Syahiran.
Menurutnya banjir di Nagari Aia Gadang terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Saman yang merupakan pertemuan beberapa aliran sungai sehingga meluap sampai ke badan jalan.
Ia mengatakan untuk mengatasi banjir tahunan ini pemerintah kabupaten akan membicarakan dengan pemerintah provinsi. Sebab, untuk normalisasi Sungai Batang Saman butuh biaya besar.
Bantuan yang disalurkaan berupa dua ton beras, air mineral, selimut dan minyak goreng.
"Kebutuhan beras bagi korban banjir sebenarnya lima ton namun kita akan kembali menambahnya secepatnya," kata Syahiran.
Pihaknya juga membuka posko bencana di BPBD untuk mengumpulkan data korban banjir dan membuka peluang bagi masyarakat yang ingin membantu korban banjir.
Syahiran mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan sebab curah hujan masih tinggi. (*)
Berita Terkait
Kemensos beri bantuan 160 Juta untuk tanggap bencana di Sawahlunto
Rabu, 8 Mei 2024 13:17 Wib
BMKG imbau waspada banjir rob di pesisir Indonesia
Rabu, 8 Mei 2024 12:02 Wib
Kadinkes Sumbar: Jumlah kasus diare di Pesisir Selatan sudah melandai
Rabu, 8 Mei 2024 7:45 Wib
Pj Wali Kota Sawahlunto Himbau Masyarakat Periksa Saluran Air Antisipasi Banjir
Selasa, 7 Mei 2024 15:15 Wib
Ini dampak sementara bencana banjir dan longsor di Sawahlunto
Minggu, 5 Mei 2024 5:01 Wib
Pemkot Sawahlunto langsung antarkan bantuan pada korban banjir dan longsor
Sabtu, 4 Mei 2024 19:23 Wib
Pemkot Sawahlunto gerak cepat tanggap bencana longsor dan banjir
Sabtu, 4 Mei 2024 17:51 Wib
Baznas Bukittinggi salurkan bantuan ke warga terdampak banjir Ngarai Sianok
Kamis, 2 Mei 2024 15:12 Wib