RI dan Uk Berbagi Pengalaman Dalam Kekonsuleran

id Berbagi Pengalaman Kekonsuleran

London, (Antara) -Pemerintah Indonesia dan Inggris berbagi pengalaman dalam penanganan krisis serta sistem komunikasi kekonsuleran, khususnya kemudahan proses visa bagi WNI sebagai upaya serius pemerintah UK untuk merealisasikan hubungan yang lebih baik dalam kerangka "people to people contact."

Hal itu terungkap dalam acara dialog Kekonsuleran dengan Delegasi RI yang dipimpin Direktur Konsuler Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat yang beranggotakan antara lain Direktur Lintas Batas dan Kerjasama Internasional, Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM yang digelar KBRI London, Jumat malam.

Sekretaris Tiga Fungsi Pensosbud KBRI London Dethi Silvidah Gani kepada Antara London, Sabtu menyebutkan dalam dialog Kekonsuleran RI-UK ke III juga dibahas sejumlah agenda yang menjadi fokus kedua belah pihak.

Diantaranya kemudahan akses dan bantuan kekonsuleran bagi warga negara kedua belah pihak yang memiliki masalah antara lain kunjungan penjara, kunjungan keluarga dan tahanan sakit yang perlu penanganan serius.

Selain itu kemudahan proses visa bagi WNI sebagai upaya serius pemerintah UK untuk merealisasikan hubungan yang lebih baik dalam kerangka people to people contact.

Kebijakan perolehan visa Inggris untuk warga negara Indonesia yang akan ke Inggris yang berlaku sekarang ini belum merefleksikan hubungan kemitraan yang strategis antara RI-UK karena proses visa yang lama serta biaya sangat mahal.

Inggris harusnya dapat memanfaatkan peluang dari potensi pelancong Indonesia yang menurut statistik pada tahun 2014 mencapai 8,6juta/tahun. Saat ini, kunjungan WNI ke Inggris pada tahun 2014 baru 22.000 orang, atau sekitar 1,6 persen dari total pelancong.

Sementara ketua Diapora Indonesia di Inggris yang dikenal dengan Perhimpunan Rantau Indonesia di UK (PERIUK) Cathy Lelengboto-Paat menyambut baik adanya dialog kekonsuleran yang diadakan KBRI London dengan masyarakat Indonesia yang ada di London.

Cathy, mengharapkan adanya kemudahan bagi warga Indonesia di luar negeri khususnya di Inggris untuk mendapatkan visa schengen, syukur -syukur kalau free visa ke negara Eropa bisa terealisir. Selain itu Cathy juga mengakui selama ini selalu mendapat kesulitan saat melalui imigrasi di bandara saat Pasport harus diperiksa lebih lama karena tidak dapat di scan barcodingnya.

Acara dialog kekonsuleran dengan delegasi Indonesia diantaranya Direktur Lintas Batas dan Kerja sama luar negeri Dr Asep Kurnia SH, Direktorat Jenderal Keimigrasian dipandu DCM KBRI London Anita Luhulima itu ditutup dengan acara ramah tamah dan makan malam. (*)