Padang, (AntaraSumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meminta pemerintah kabupaten dan kota di daerah itu untuk mengambil langkah antisipasi menghadapi cuaca ektrem yang terjadi sejak pertengahan Juni 2015.
"Cuaca di Sumbar sulit diprediksi karena perubahannya bisa sangat cepat, karena itu kita mengimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) di daerah untuk mengantisipasi potensi bencana sesuai keadaan daerah masing-masing," kata Pelaksana Tugas BPBD Sumbar, Zulfiatno di Padang, Kamis.
Menurut dia, pada pertengahan Juni atau sebelum Ramadhan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Sumbar akan sering diguyur hujan, sehingga BPBD Sumbar melayangkan surat pada BPBD kabupaten dan kota untuk mengantisipasi banjir.
"Ternyata, sejak awal Ramadhan bukannya musim hujan, malah terjadi kemarau panjang," kata dia.
Dia mengatakan, saat BMKG memperingatkan ancaman kemarau panjang, BPBD kembali melayangkan surat kepada BPBD kabupaten dan kota untuk antisipasi kekeringan dan kebakaran lahan akibat kemarau. Tetapi ternyata dalam beberapa kesempatan hujan malah mengguyur beberapa kabupaten dan kota di Sumbar.
Sekarang, menurut dia, karena BMKG masih memberikan peringatakan akan bahaya kemarau yang berpotensi terjadi hingga November 2015, pihaknya kembali mengingatkan pada BPBD di daerah untuk siap siaga menghadapi kemarau.
"Kita juga mengimbau BPBD kabupaten dan kota untuk menyediakan tanki air bagi warga jika kemarau panjang benar-benar terjadi," katanya.
Terkait dengan badai el nino yang dikhawatirkan memberikan dampak buruk terhadap perubahan cuaca di Sumbar, terutama semakin panjangnya musim kemarau, Zulfiatno mengatakan hal itu tidak berpengaruh besar untuk Sumbar.
Sementara itu, Kasi Obsevasi dan Informasi BMKG Padang, Budi Iman Samiaji, Kamis menginformasikan kondisi cerah berawan masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Sumbar.
"Namun, potensi hujan ringan juga bisa terjadi di sebagian Pesisir Selatan, Padang bagian Selatan, dan Mentawai, katanya.
Untuk suhu di Sumbar menurut dia, minimal 22.4 Celcius dan maksimal mencapai 31.7 Celcius dengan kelembaban maksimal 92 persen. (*)
Berita Terkait
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Pemprov Sumbar akan bangun cekdam antisipasi banjir lahar dingin
Kamis, 18 April 2024 9:14 Wib
BPBD Solok dirikan pos keamanan antisipasi bencana saat libur Lebaran
Jumat, 12 April 2024 20:23 Wib
PVMBG sambut baik modifikasi cuaca untuk antisipasi abu vulkanik
Senin, 8 April 2024 15:09 Wib
Dishub Sumbar antisipasi 26 titik rawan macet di jalur mudik lebaran
Minggu, 7 April 2024 19:35 Wib
Pemkab Agam sediakan jalur alternatif antisipasi kemacetan saat mudik
Minggu, 7 April 2024 15:23 Wib
BNPB imbau masyarakat tetap siaga antisipasi banjir lahar dingin
Minggu, 7 April 2024 4:39 Wib
Gubernur Sumbar: Perlu keruk sungai antisipasi banjir lahar dingin
Sabtu, 6 April 2024 20:03 Wib