Filipina Jadi Ketua UNGEGN-ASE PBB

id Filipina Jadi Ketua UNGEGN-ASE PBB

Bandung, (Antara) - Peter Tiangco dari Filipina terpilih menjadi ketua Badan PBB untuk Penamaan Rupa Bumi (UNGEGN) divisi Asia Timur dan Selatan (ASE) menggantikan ketua sebelumnya dari Malaysia Abdul Kadir Bin Taib. "Filipina akan memimpin divisi Asia Timur dan Selatan sampai 2018," kata Ketua UNGEGN Divisi Asia Selatan dan Timur (ASE) periode 2010-2014 Abdul Kadir Bin Taib pada pertemuan anggota UNGEGN-ASE yang dihadiri perwakilan tujuh negara di Bandung, Rabu. Ia mengharapkan pimpinan divisi yang baru terus mendukung peningkatkan kegiatan penamaan rupa bumi (toponim) di negara-negara anggota mengingat pentingnya toponim dalam mitigasi bencana, administrasi pemerintahan, perekonomian, dan komunikasi antarnegara. Ia juga mengharapkan pimpinan divisi mengambil alih database toponim 12 negara anggota divisi Asia Selatan dan Timur (ASE) yang masih dipegang Australia, berhubung sebelumnya 12 negara ASE menjadi bagian dari divisi Asia Pasifik bersama Australia. "Database toponim ini kita laporkan ke PBB setiap dua tahun," katanya. Pentingnya penamaan rupa bumi mendorong PBB membentuk badan bernama United Nations Group of Expert on Geographical Names (UNGEGN) atas dasar Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB tahun 1959 dan 1968. UNGEGN merupakan salah satu dari tujuh badan tetap kepakaran PBB yang bertujuan membakukan nama-nama geografis internasional di negara-negara anggota PBB. Tahun depan, ujar Abdul Kadir Bin Taib, pertemuan UNGEGN Divisi ASE akan diselenggarakan di Vietnam. Tahun ini Indonesia terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan berdasarkan kesepakatan para anggota UNGEGN pada pertemuan di Brunei pada 2013. Di sela penyelenggaraan UNGEGN ini juga dilakukan pertemuan Tim Nasional Pembakuan Nama Rupa Bumi (Timnas PNR) dan Panitia Pembakuan Nama Rupa Bumi (PPNR) provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia yang dihadiri Mendagri Gamawan Fauzi. Pertemuan panitia ini pertama kali terselenggara sejak lahirnya Perpres Nomor 112 tahun 2006 tentang Timnas PNR yang diketuai Menteri Dalam Negeri dengan anggota Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) yang sekarang dijabat Asep Karsidi menjadi Sekretaris 1 Timnas PNR dan Dirjen Pemerintahan Umum Kemdagri Agung Mulyana menjadi Sekretaris 2 Timnas PNR. Tim ini telah melakukan standarisasi toponim terhadap 17.504 pulau di Indonesia dan yang telah dibakukan namanya sebanyak 13.466 pulau, gasetir (kumpulan nama) wilayah administrasi yang telah dibakukan 377 kabupaten, 97 kota dan 6.458 kecamatan, gasetir nama alami di 19 provinsi sebanyak 100.672 unsur alami (gunung, sungai, rawa, tanjung, dan lain-lain). (*/jno)