Fkub: Kontak Senjata Poso Tidak Picu Konflik

id Fkub: Kontak Senjata Poso Tidak Picu Konflik

Palu, (Antara) - Forum Kerukunan Antar-Umat Beragama (FKUB menilai kontak senjata antara warga sipil yang diduga teroris dengan anggota Polri di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (6/2) tidak dapat memicu sentimen konflik yang pernah melanda daerah itu pada 2008 dan 2010. Ketua Forum Kerukunan Antar-Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah Jamaluddin Mariadjang di Palu, Jumat mengatakan masyarakat Poso saat ini sudah sadar akan dampak konflik yang ditimbulkan. "Kondisi Poso sudah berada pada tingkat kesadaran antarumat beragama. Kontak senjata yang terjadi, tidak akan memicu lagi sentimen konflik," katanya. Jamaluddin menilai kontak senjata yang terjadi beberapa kali di Poso antara warga sipil dengan polisi murni kriminal dengan tujuan ingin mengacaukan situasi. Target mereka hanya satu, yakni polisi. Dia mengatakan meski pun ada upaya untuk memancing warga agar berkonflik dengan polisi, tetapi tidak cukup alasan bagi warga Poso untuk melakukan perlawanan dengan polisi. "Masyarakat tidak cukup alasan melawan polisi dalam situasi normal," katanya. Jamaluddin juga mengatakan, jika letupan yang terjadi di Poso dikaitkan dengan konspirasi modal juga tidak ada alasan kuat. Beberapa tahun lalu, kata dia, analisa tersebut pernah muncul ke permukaan bahwa letupan kekacauan di beberapa tempat di Poso karena ada konspirasi modal, tetapi belakangan analisis tersebut tidak memiliki alasan yang kuat. "Dulu Poso itu kan wilayah tambang. Potensi pertambangannya cukup besar sehingga muncul analisa jangan-jangan kekacauan ini sengaja diciptakan karena ada konspirasi modal di sana, tapi tidak cukup alasan. Sulit itu dibuktikan," katanya. Demikian halnya terhadap kemungkinan terjadinya gerakan sparatis untuk menggoyang Negara Kesatuan RI juga tidak cukup alasan karena secara geografis beberapa lokasi kejadian kontak senjata bisa dimasuki dari berbagai arah. Karena itulah Jamaluddin melihat letupan di Poso tersebut terjadi hanya gangguan keamanan, namun sayangnya tidak terpublikasi secara baik seberapa besar potensinya karena intelijen sendiri tidak membuka ini ke publik. Sehari sebelumnya, Kamis (6/2) kontak senjata kembali terjadi di Poso antara polisi dengan warga sipil yang diduga teroris. Akibatnya seorang anggota polisi dan dua terduga teroris tewas dalam kontak senjata tersebut. (*/WIJ)