Rusia Bebaskan Ahli Fisika Tertuduh Mata-Mata China

id Rusia Bebaskan Ahli Fisika Tertuduh Mata-Mata China

Krasnoyarsk, Rusia, (ANTARA/Reuters) - Ahli fisika Rusia Valentin Danilov dibebaskan pada Sabtu setelah mendekam delapan tahun di penjara dari hukuman 14 tahun atas tuduhan menjadi mata-mata China saat masa jabatan pertama Presiden Vladimir Putin. Danilov (66 tahun) segera setelah pembebasan bersayaratnya di kota Krasnoyarsk, Siberia, menyatakan menganggap dirinya tahanan politik karena informasi yang ia berikan bukan rahasia. "Saya akan sangat menghargai jika ada orang mengemukakan kepada saya rahasia apa yang saya jual," katanya. Daniov tersenyum, bercanda dan tertawa dengan wartawan. Menjawab pertanyaan tentang kesehatannya, ahli fisika itu mengatakan "Saya sehat. Jika tidak sehat saya tidak akan berada di sini." Para aktivis hak asasi manusia menganggap kasus Danilov sebagai satu contoh tindakan Kremlin menggunakan pengadilan-pengadilan untuk membungkamkan lawan politiknya, kendatipun Putin yang menjadi presiden dari tahun 2000 sampai 2008 dan dipilih kembali untuk masa jabatan ketiga Mei lalu, membantah mempengaruhi pengadilan-pengadilan. Danilov dihukum tahun 2004 tetapi ia telah ditahan sebelumnya dalam selama disidangkan. Pengadilan Krasnoyarsk memutuskan memberikan pembebasan bersyarat awal bulan ini. Danilov yang pertama kali ditahan tahun 2001, adalah periset di Universitas Negeri Krasnoyarsk. Ia mengaku menjual informasi tentang teknologi satelit kepada satu perusahaan China tetapi mengatakan informasi itu bisa diperoleh dari sumber-sumber publik. Pengadilan dalam satu keputusan awal yang membebaskan dia menyatakan ia tidak bersalah dan dibebaskan tetapi kemudian dalam dalam sidang kedua ia dihukum. Kasus Danilov adalah satu dari beberapa kasus selama masa jabatan pertama Putin sebagai presiden yang dianggap oleh para lawan politiknya sebagai satu usaha untuk mengintimidasi para ilmuwan yang punya hubungan dengan negara-negara lain. (*/jno)