Ruangan Ketua KPU DKI Jakarta Terbakar

Jakarta, (Antara) - Ruangan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno yang terletak di Lantai 4 Gedung Praja Gambir di Jalan Budi Kemulyaan No.12, Jakarta Pusat, pada Rabu (1/1) dilanda kebakaran yang diduga akibat hubungan arus pendek dari mesin pengatur suhu ruangan. "Kejadiannya kemarin, sekitar pukul 11:00 WIB saya dikabari oleh petugas keamanan gedung. Karena dia bilang hanya pintu saya pikir kecil, ternyata dampaknya besar juga," kata Sumarno kepada Antara di lokasi kebakaran di Jakarta, Kamis. Meskipun dampak kebakaran melebihi perkiraannya, Sumarno memastikan tidak ada dokumen yang ikut terbakar api. "Apinya memang belum sampai menghabiskan lemari-lemari yang berisi dokumen. Bahkan dokumen yang berada di meja pun tidak terbakar, tetapi asapnya meninggalkan bekas di sekeliling ruangan," katanya. "Selain itu, listrik di seluruh lantai empat ini mati. Jadi KPU DKI hari ini terhambat kegiatannya," ujar Sumarno menambahkan. Menurut Sumarno, pada saat kejadian petugas keamanan gedung menangani sendiri api yang membakar ruangannya tanpa memanggil bantuan dari Pemadam Kebakaran. "Mungkin karena api diketahui segera dan masih kecil, sehingga ditangani langsung oleh mereka," ujarnya. Di sisi lain, Sumarno memang menilai gedung yang ditempati komisinya tersebut sudah waktunya direnovasi. Ia juga mengaku sudah beberapa kali mengajukan usul perombakan gedung. "Memang sudah saatnya diperbaiki, gedung sudah tua. Di lantai tujuh atapnya sudah retak-retak," katanya. Berdasarkan pantauan Antara di lokasi kejadian, bagian ruangan yang terbakar habis si jago merah hanya pintu dan dua kaca di atas pintu pecah, akan tetapi asap yang ditimbulkan api menghitamkan hampir seluruh ruangan Sumarno. Mesin pengatur suhu ruangan yang berada tepat di atas pintu, berdasarkan keterangan Sumarno merupakan sumber api yang dipadamkan langsung oleh para petugas keamanan gedung. Asap yang ditimbulkan api juga meninggalkan bekas di dua ruangan Komisioner KPU DKI yang berdekatan dengan ruangan Sumarno, yaitu M Sidik dan Betty Epsilon Idroos. Sedangkan di ruangan Sumarno sendiri, aroma plastik atau kabel sisa kebakaran masih terhidu. (*/jno)