Ketidakpastian Politik di Thailand Bisa Usir Pemodal Asing
Bangkok, (Antara/TNA-0ANA) - Presiden Bursa Efek Thailand (SET), Charamporn Jotikasthira, memperingatkan gejolak politik Thailand mungkin memaksa pemodal asing mengalihkan investasi mereka ke negara lain.
Charamporn Jotikasthira, Senin (23/12), mengatakan adalah mustahil memroyeksikan volume perdagangan harian di bursa Thailand untuk tahun depan mengingat gangguan politik dan unjukrasa saat ini.
Thailand membuat rekor di antara negara-negara Asia Tenggara tahun ini dengan volume perdagangan harian tertinggi pada 51 miliar bath Thailand, tetapi penilaian berikutnya akan harus menunggu sampai Februari tahun depan, katanya.
"Kami belum melihat apakah pemilihan umum akan diselenggarakan pada 2 Februari seperti yang diumumkan. Thailand harus mengakhiri konflik politik sesegera mungkin, atau ia akan kehilangan peluang investasi," katanya.
Dia mengatakan perekonomian sebagian besar negara maju dan tetangga telah semakin kuat dan investor mungkin akan merelokasi investasi mereka di tempat lain jika konflik politik di Thailand terus berlanjut.
Charamporn mengatakan, SET telah memproyeksikan suntikan 210 miliar bath dari perusahaan-perusahaan baru yang terdaftar dalam bursa Thailand setelah membuat rekor tertinggi dalam satu dekade pada 346 miliar bath tahun ini.
Perdagangan harian di pasar berjangka akan meningkat menjadi 75.000 unit - naik dari tahun ini 67.862 unit sementara 80.000 investor baru akan dimasukkan, katanya.
Nilai investasi akan meningkat dari tahun ini 152 miliar bath menjadi 180 bath miliar, katanya, dan menambahkan bahwa banyak perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi di pasar saham Thailand, sambil menunggu situasi politik yang normal dan iklim investasi yang baik.
Sathit Limpongpan, ketua SET, mengatakan produk domestik bruto tahun depan akan tumbuh empat persen di bawah berbagai kondisi termasuk pemilihan umum, pencairan anggaran sesuai target, enam per sen pertumbuhan ekspor persen dan memperkuat konsumsi domestik.
Seperti sektor pariwisata, situasi politik belum berdampak pada bursa Thailand, katanya. (*/jno)