Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengatakan Penerapan Sistem Pendidikan Terpadu (SPT) sekaligus implementasi program Beut Kitab Bak Sikula merupakan upaya mencetak peserta didik yang berkarakter.
"Ini adalah program yang lahir dari cita-cita besar kami, agar pendidikan di Aceh Besar tidak hanya mencerdaskan secara akademik, tetapi juga membentuk karakter Islami bagi anak-anak,” kata Bupati Aceh Besar Muharram Idris di Kecamatan Ingin Jaya, Minggu.
Di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) evaluasi Penerapan Sistem Pendidikan Terpadu (SPT) sekaligus implementasi program Beut Kitab Bak Sikula, ia mengatakan program Beut Kitab Bak Sikula telah berjalan hampir dua bulan.
"Aceh memiliki keistimewaan dalam bidang pendidikan dan keagamaan yang seharusnya menjadi acuan dalam membuat kebijakan, bukan semata-mata mengikuti sistem pendidikan yang diterapkan pusat," katanya.
Ia mengatakan setiap kebijakan dari pusat bisa disesuaikan.
"Jadi, kita harus berani menggunakan regulasi daerah mengenai pendidikan yang sudah diatur dalam keistimewaan Aceh,” katanya.
Menurut dia, saat ini 70 persen sekolah di Aceh Besar masih berupa sekolah pendidikan umum, sementara sekolah terpadu baru sekitar 30 persen.
Oleh karena itu, pemerintah daerah akan melakukan perekrutan guru Beut Kitab untuk seluruh sekolah pada tahun anggaran berikutnya, setelah melakukan evaluasi dan perluasan program tersebut.
Selain isu pendidikan, bupati juga menyinggung rendahnya pemanfaatan teknologi digital untuk mempublikasikan program pemerintah.
