Padang (ANTARA) - Setiap 27 Agustus, rakyat Moldova merayakan hari kemerdekaan yang mereka proklamasikan pada tahun 1991, saat Uni Soviet runtuh. Negara kecil di Eropa Timur ini sebelumnya merupakan bagian dari Republik Soviet, hingga akhirnya berdiri sendiri dengan nama Moldova.
Moldova, atau secara resmi Republik Moldova (Republica Moldova), terletak di antara Rumania dan Ukraina. Negara ini tidak memiliki pantai maupun laut, sehingga seluruh wilayahnya berupa daratan.
Sejarah Moldova berakar panjang. Pada masa kuno, wilayah ini termasuk dalam Dacia, yang kemudian dikuasai Kekaisaran Romawi. Pada abad pertengahan, Moldova menjadi bagian dari Kepangeranan Moldavia. Tahun 1812, Kekaisaran Rusia mencaplok bagian timurnya dan menamainya Bessarabia.
Setelah Kekaisaran Rusia bubar pada 1917, wilayah ini membentuk Republik Demokratik Moldavia, lalu bersatu dengan Rumania Raya pada 1918. Namun, pada 1940 Uni Soviet menduduki Bessarabia dan membaginya menjadi dua: sebagian masuk ke Republik Sosialis Soviet Ukraina, dan sisanya menjadi Republik Sosialis Soviet Moldavia. Dari sinilah Moldova lahir kembali sebagai negara merdeka pada 1991.
Kini Moldova menerapkan sistem demokrasi parlementer. Presiden menjabat sebagai kepala negara, sementara perdana menteri memimpin pemerintahan. Moldova aktif dalam berbagai organisasi internasional seperti PBB, WTO, OSCE, GUAM, CIS, dan BSEC, serta berupaya bergabung dengan Uni Eropa.
Meski sudah merdeka lebih dari tiga dekade, Moldova masih menghadapi tantangan ekonomi. Sekitar 25 persen penduduknya hidup dengan penghasilan di bawah 2 dolar per hari, yang menunjukkan masih tingginya tingkat kemiskinan di negara ini.
