Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat bakal mengembangkan seluruh potensi bunga rafflesia untuk menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam Dedi Asmar di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan potensi keberadaan bunga rafflesia itu akan dimanfaatkan untuk wisata pendidikan dan minat khusus.
"Potensi ini bakal kita manfaatkan untuk marik kunjungan wisatawan ke Agam dan potensi ini sangat bagus untuk dikembangkan," katanya.
Ia mengatakan bakal mengandeng Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar untuk mengembangkan potensi bunga rafflesia tersebut.
Ini mengingat bahwa titik sebaran bunga langka tersebut dimiliki BKSDA Sumbar dan bunga langka itu merupakan kewenangan BKSDA.
Setelah itu mengaktifkan atau membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di titik bunga rafflesia ini.
"Untuk pembentukan bakal mengundang BKSDA Sumbar tentang pengawasan, kapan bunga rafflesia mekar sempurna dan lainnya," katanya.
Ia mengakui selama ini bunga rafflesia hanya diketahui pengunjung di Koto Rantang dan Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh, Agam.
Tetapi sebaran cukup banyak di Agam yang bisa dikembangkan kedepan.
"Promosi di daerah lain dari masyarakat sekitar masih kurang, sehingga tidak banyak diketahui wisatawan lainnya," katanya.
Sementara Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra mengatakan ada 18 sebaran rafflesia di Agam berdasarkan catatan dari Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar.
Ke 18 titik itu tersebar di Kecamatan Palembayan, Tanjung Raya, Palupuh, Baso, Kamang Magek, Tilatang Kamang, Malalak dan Matur.
"Bunga rafflesia tersebut jenis Arnoldii, Tuan-mudae dan Gadutensis," katanya.
Bunga rafflesia dilindungi Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Dengan keberadaan bunga langka dan dilindungi ini tentunya menjadi sebuah potensi keanekaragaman hayati yang dapat menjadi daya tarik wisata minat khusus wisata pendidikan.