MoU "Baralek Asik", Sinergi Kemenag Kota Padang Panjang dan PLN UP3 Bukittinggi

id PLN, Mou, Kemenag

MoU "Baralek Asik", Sinergi Kemenag Kota Padang Panjang dan PLN UP3 Bukittinggi

Kedua bela pihal antara PLN ULP Padangpanjang dan Kemenag memperlihatkan naskah kerja sama. (ANTARA/HO-PLN)

Padangpanjang (ANTARA) - PT PLN (Persero) UP3 Bukittinggi melalui ULP Padang Panjang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang Panjang, Sumatera Barat terkait dukungan Program “Baralek Asik.”

Program “Baralek Asik” adalah program inovatif yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan penerangan ekstra untuk acara pernikahan.

Dalam kerja sama ini, PLN menawarkan berbagai kemudahan, seperti harga spesial bagi masyarakat yang mengajukan layanan penerangan tambahan serta fasilitas pengajuan layanan langsung di Kantor Kemenag Kota Padang Panjang.

Penandatanganan dilakukan di Kantor Kemenag Kota Padang Panjang oleh Manager PLN UP3 Bukittinggi Rudi Hamiri dan Kepala Kantor Kemenag Kota Padang Panjang H. Mukhlis M, S.Ag., M.Ag., disaksikan oleh sejumlah perwakilan dari kedua belah pihak.

Mukhlis mwngapresiasi inisiatif PLN dalam memberikan kemudahan pada masyarakat yang akan melangsungkan akad maupun resepsi pernikahan.

‘’Kami mendukung penuh program ini sebagai ikhtiar memberikan kemudahan bagi calon pengantin. Sinergi nyata antara Kemenag dan PLN ini tentu akan meringankan masyarakat yang melangsungkan pernikahan karena berbiaya lebih rendah dan proses perpohonan yang mudah,” ujarnya.

Sebagai bagian dukungan, Kemenag juga mensosialisasikan “Baralek Asik” pada berbagai kesempatan pada masyarakat Padang Panjang dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini secara maksimal.

Sinergi ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung kelancaran pelaksanaan acara pernikahan.

Senada dengan Mukhlis, Rudi Hamiri mengatakan, penandatangan MoU ini akan menjadi awal kolaborasi strategis yang membawa manfaat besar, tidak hanya bagi masyarakat Padang Panjang, tetapi juga sebagai inspirasi bagi program serupa di wilayah lainnya.

‘’Karena selain mudah dan efisien, isu besar yang kami bawa dari program ini adalah konversi penggunaan bahan bakar fosil pada kegiatan pesta ke bahan bakar listrik yang ramah lingkungan. Program ini sejalan dengan program penggunaan energi bersih atau Net Zero Emission 2060,” lanjut Rudi.*