Pemkab Pasaman Barat raih penghargaan kabupaten pemanfaatan data
Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menerima penghargaan kategori pemanfaatan data hasil pendataan keluarga terbaik tahun 2024 dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan(Bappelitbangda) Pasaman Barat Ikhwanri di Simpang Empat, Jumat, mengatakan, perolehan penghargaan berkat terobosan Pemkab Pasaman Barat dalam proses pemanfaatan data.
Pemkab Pasaman Barat juga berhasil menyandingkan data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dengan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
"Data P3KE itu sendiri berasal dari data pendataan keluarga oleh BKKBN," katanya.
Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat yang telah mengapresiasi dengan mengusulkan Pasaman Barat untuk menerima piagam atas penggunaan data P3KE ke pemerintah pusat.
Dia mengatakan, dari penyadingan data yang tersebar pada P3KE dan E-PPGBM, ternyata ditemukan adanya data balita yang beririsan atau balita dari keluarga miskin, sekaligus dengan status stunting.
Data tersebut sudah tersusun dengan nama berserta alamat (by name by address) sehingga lebih mudah dipetakan dalam pelaksanaan intervensinya serta lebih tepat sasaran.
Setelah disandingkan data itu, maka diperoleh kesimpulan tidak semua balita itu berada di status miskin sehingga diperlukan perhatian intervensi terhadap perubahan perilakunya.
"Selama ini Pemkab Pasaman Barat telah melakukan intervensi terhadap strategi komunikasi perubahan perilaku dengan menggandeng Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan(Bappelitbangda) Pasaman Barat Ikhwanri di Simpang Empat, Jumat, mengatakan, perolehan penghargaan berkat terobosan Pemkab Pasaman Barat dalam proses pemanfaatan data.
Pemkab Pasaman Barat juga berhasil menyandingkan data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dengan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
"Data P3KE itu sendiri berasal dari data pendataan keluarga oleh BKKBN," katanya.
Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat yang telah mengapresiasi dengan mengusulkan Pasaman Barat untuk menerima piagam atas penggunaan data P3KE ke pemerintah pusat.
Dia mengatakan, dari penyadingan data yang tersebar pada P3KE dan E-PPGBM, ternyata ditemukan adanya data balita yang beririsan atau balita dari keluarga miskin, sekaligus dengan status stunting.
Data tersebut sudah tersusun dengan nama berserta alamat (by name by address) sehingga lebih mudah dipetakan dalam pelaksanaan intervensinya serta lebih tepat sasaran.
Setelah disandingkan data itu, maka diperoleh kesimpulan tidak semua balita itu berada di status miskin sehingga diperlukan perhatian intervensi terhadap perubahan perilakunya.
"Selama ini Pemkab Pasaman Barat telah melakukan intervensi terhadap strategi komunikasi perubahan perilaku dengan menggandeng Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta," katanya.