Pemkot Sawahlunto dan PTBA subsidi harga bahan pangan untuk masyarakat miskin ekstrem
Sawahlunto (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat didukung oleh PT. Bukit Asam memberi subsidi senilai 50 persen atau separuh harga untuk penjualan lima komoditi bahan pangan kepada sebanyak 46 Kepala Keluarga (KK) miskin ekstrem di kota itu.
Kepala DKP3 Kota Sawahlunto Heni Purwaningsih, di Sawahlunto, Selasa menyampaikan subsidi separuh harga untuk KK miskin ekstrem tersebut diselenggarakan pada gerakan pasar murah dan bazar komoditi bahan pangan pertanian dan perikanan.
"Jadi pada bazar komoditi bahan pangan pertanian dan perikanan, PTBA mendukung dengan memberikan dana CSR untuk subsidi terhadap masyarakat miskin ekstrem. Maka sebanyak 46 KK miskin ekstrem yang ada dalam Data Sasaran Kemiskinan Ekstrem Sawahlunto bisa membeli paket komoditi tersebut cukup dengan membayar separuh harga," kata dia.
Ia merinci paket komoditi bahan pangan yang dijual separuh harga kepada KK miskin ekstrem tersebut terdiri dari ayam potong satu ekor, telur ayam ras satu tray, bawang merah satu Kilogram, cabe merah satu Kilogram dan minyak goreng dua liter.
Untuk harga normal dari lima komoditi tersebut diestimasikan senilai Rp200 ribu. Namun dengan adanya bantuan subsidi dari PTBA maka sejumlah 46 KK miskin ekstrem tadi cukup membayar separuh harga yakni Rp100 ribu.
"Subsidi komoditi bahan pangan ini merupakan salah satu upaya pemerintah bersama BUMN dalam intervensi untuk menjaga stabilisasi pasokan dan pengendalian harga pangan di daerah. Artinya sebagai strategi menekan laju inflasi terutama di sektor pangan," kata dia.
Gerakan pasar murah dan bazar komoditi pangan pertanian dan perikanan tersebut juga bekerja sama dengan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Bulog, Petani dan pelaku UMKM Sawahlunto.
"Untuk potongan harga atau subsidi, untuk masyarakat umum di luar 46 KK miskin ekstrem tadi, itu memperoleh subsidi pada kisaran Rp5 ribu sampai Rp10 ribu pada empat komoditi yang termasuk kategori disubsidi pemerintah," kata dia.
Heni Purwaningsih mengatakan pada kegiatan bazaar komoditi pangan pertanian dan perikanan tersebut juga diserahkan bantuan beras pemerintah dari Badan Pangan Nasional untuk sebanyak 2.343 KK penerima manfaat, dimana masing-masing KK memperoleh sebanyak 10 Kilogram.
"Penerima manfaat dari bantuan beras pemerintah ini yaitu sesuai Data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PK3E) dari Kemenko PMK," katanya.
Setelah itu juga dilakukan simbolis makan telur bersama yang merupakan salah satu upaya dalam mempercepat diversifikasi konsumsi pangan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyebut kegiatan pasar murah dan bazaar komoditi tersebut adalah bagian dari strategi dan pergerakan Pemkot dalam menekan inflasi dan memperkuat ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat.
"Inflasi komoditas pangan sangat berpengaruh terhadap kemiskinan, karena kontribusi harga makanan mencapai 74 persen. Jadi kalau harga pangannya tinggi, maka akan mempengaruhi daya beli masyarakat," katanya.
Data yang tercatat saat ini yaitu Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Sawahlunto berada di angka 84,38 atau berada diatas IKP Provinsi Sumbar yang berada pasang angka 83,22.
"Presiden Jokowi sering menyampaikan bahwa pemerintah harus selalu hadir di tengah masyarakat untuk memastikan bahwa pangan tersedia sepanjang waktu, merata di setiap wilayah dengan harga terjangkau. Dengan adanya kegiatan pasar murah dan bazar komoditi ini merupakan salah satu upaya menindaklanjuti arahan Presiden tersebut," kata dia.
Sementara General Manager PT. Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (PTBA UPO) Yulfaizon menyampaikan perusahaannya adalah salah satu BUMN yang ikut bergerak mendukung pemerintah dalam kinerja di sektor ekonomi seperti penanganan inflasi.
"Melalui program CSR, maka PTBA ikut berpartisipasi memberi subsidi untuk masyarakat miskin ekstrem yang akan membeli komoditi bahan pangan dan pertanian. Tentu harapannya dapat meringankan masyarakat tersebut dalam memenuhi kebutuhan mereka," kata dia.
Hal itu menurut dia adalah wujud peran serta perusahaan itu dalam pembangunan Sawahlunto baik secara fisik maupun non-fisik. Serta implementasi dari spirit tanggung jawab dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar, apalagi terhadap Sawahlunto yang merupakan daerah lahirnya perusahaan.
Kepala DKP3 Kota Sawahlunto Heni Purwaningsih, di Sawahlunto, Selasa menyampaikan subsidi separuh harga untuk KK miskin ekstrem tersebut diselenggarakan pada gerakan pasar murah dan bazar komoditi bahan pangan pertanian dan perikanan.
"Jadi pada bazar komoditi bahan pangan pertanian dan perikanan, PTBA mendukung dengan memberikan dana CSR untuk subsidi terhadap masyarakat miskin ekstrem. Maka sebanyak 46 KK miskin ekstrem yang ada dalam Data Sasaran Kemiskinan Ekstrem Sawahlunto bisa membeli paket komoditi tersebut cukup dengan membayar separuh harga," kata dia.
Ia merinci paket komoditi bahan pangan yang dijual separuh harga kepada KK miskin ekstrem tersebut terdiri dari ayam potong satu ekor, telur ayam ras satu tray, bawang merah satu Kilogram, cabe merah satu Kilogram dan minyak goreng dua liter.
Untuk harga normal dari lima komoditi tersebut diestimasikan senilai Rp200 ribu. Namun dengan adanya bantuan subsidi dari PTBA maka sejumlah 46 KK miskin ekstrem tadi cukup membayar separuh harga yakni Rp100 ribu.
"Subsidi komoditi bahan pangan ini merupakan salah satu upaya pemerintah bersama BUMN dalam intervensi untuk menjaga stabilisasi pasokan dan pengendalian harga pangan di daerah. Artinya sebagai strategi menekan laju inflasi terutama di sektor pangan," kata dia.
Gerakan pasar murah dan bazar komoditi pangan pertanian dan perikanan tersebut juga bekerja sama dengan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Bulog, Petani dan pelaku UMKM Sawahlunto.
"Untuk potongan harga atau subsidi, untuk masyarakat umum di luar 46 KK miskin ekstrem tadi, itu memperoleh subsidi pada kisaran Rp5 ribu sampai Rp10 ribu pada empat komoditi yang termasuk kategori disubsidi pemerintah," kata dia.
Heni Purwaningsih mengatakan pada kegiatan bazaar komoditi pangan pertanian dan perikanan tersebut juga diserahkan bantuan beras pemerintah dari Badan Pangan Nasional untuk sebanyak 2.343 KK penerima manfaat, dimana masing-masing KK memperoleh sebanyak 10 Kilogram.
"Penerima manfaat dari bantuan beras pemerintah ini yaitu sesuai Data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PK3E) dari Kemenko PMK," katanya.
Setelah itu juga dilakukan simbolis makan telur bersama yang merupakan salah satu upaya dalam mempercepat diversifikasi konsumsi pangan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyebut kegiatan pasar murah dan bazaar komoditi tersebut adalah bagian dari strategi dan pergerakan Pemkot dalam menekan inflasi dan memperkuat ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat.
"Inflasi komoditas pangan sangat berpengaruh terhadap kemiskinan, karena kontribusi harga makanan mencapai 74 persen. Jadi kalau harga pangannya tinggi, maka akan mempengaruhi daya beli masyarakat," katanya.
Data yang tercatat saat ini yaitu Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Sawahlunto berada di angka 84,38 atau berada diatas IKP Provinsi Sumbar yang berada pasang angka 83,22.
"Presiden Jokowi sering menyampaikan bahwa pemerintah harus selalu hadir di tengah masyarakat untuk memastikan bahwa pangan tersedia sepanjang waktu, merata di setiap wilayah dengan harga terjangkau. Dengan adanya kegiatan pasar murah dan bazar komoditi ini merupakan salah satu upaya menindaklanjuti arahan Presiden tersebut," kata dia.
Sementara General Manager PT. Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (PTBA UPO) Yulfaizon menyampaikan perusahaannya adalah salah satu BUMN yang ikut bergerak mendukung pemerintah dalam kinerja di sektor ekonomi seperti penanganan inflasi.
"Melalui program CSR, maka PTBA ikut berpartisipasi memberi subsidi untuk masyarakat miskin ekstrem yang akan membeli komoditi bahan pangan dan pertanian. Tentu harapannya dapat meringankan masyarakat tersebut dalam memenuhi kebutuhan mereka," kata dia.
Hal itu menurut dia adalah wujud peran serta perusahaan itu dalam pembangunan Sawahlunto baik secara fisik maupun non-fisik. Serta implementasi dari spirit tanggung jawab dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar, apalagi terhadap Sawahlunto yang merupakan daerah lahirnya perusahaan.