UNAND perpanjang pendaftaran ulang mahasiswa yang kesulitan ekonomi

id universitas andalas,unand,perguruan tinggi,mahasiswa baru

UNAND perpanjang pendaftaran ulang mahasiswa yang kesulitan ekonomi

Sebanyak 6.906 mahasiswa mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unand yang dirangkai dalam bimbingan aktivitas kampus dalam tradisi ilmiah atau Bakti Unand bagi 6.906 mahasiswa baru di Padang, Senin (5/8/2024). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (UNAND) Sumatera Barat (Sumbar) memperpanjang masa pendaftaran ulang bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2024/2025, khususnya yang terkendala atau kesulitan ekonomi.

"Kebijakan ini kami keluarkan bagi mahasiswa yang kesulitan keuangan, dan mereka bisa mendaftar hingga 8 Agustus 2024," kata Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi di Padang, Senin.

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Andalas pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Andalas yang dirangkai dalam bimbingan aktivitas kampus dalam tradisi ilmiah atau Bakti Universitas Andalas bagi 6.906 mahasiswa baru.

Eks konsultan Bank Dunia tersebut mengatakan kebijakan itu dikeluarkan kampus mengingat kondisi perekonomian masyarakat di Ranah Minang belum stabil menyusul bencana alam yang melanda sejumlah daerah pada Mei 2024.

Pada pembekalan tersebut rektor menyampaikan tiga pesan utama. Pertama, setiap mahasiswa harus bersungguh-sungguh menguasai keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan di masing-masing program studi.

Kedua, setiap mahasiswa dituntut untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di kampus kepada masyarakat luas sebagai sebuah solusi sosial. Hal itu menjadi bagian dari tridarma perguruan tinggi, ujar Efa Yonnedi.

"Terakhir, mahasiswa harus cerdas dalam berkomunikasi yang bijak dan santun," kata dia.

Sebab, berdasarkan sebuah penelitian kemampuan berkomunikasi yang baik berkorelasi dengan tingkat atau kecepatan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan setelah menamatkan pendidikan di perguruan tinggi.

Pada kesempatan itu, Efa yang juga ekonom Universitas Andalas itu mendorong setiap mahasiswa baru agar menjadi agen antikekerasan seksual, antinarkoba, antilesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di lingkungan kampus.

"Dorongan ini kita tujukan agar mahasiswa Universitas Andalas bisa membangun mimbar akademik yang kondusif," ujar dia.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa baru Universitas Andalas, Kharina Putri mengatakan pembekalan dan motivasi diperlukan agar memudahkan mahasiswa beradaptasi di lingkungan perguruan tinggi.

Apalagi, kata dia, sebagai salah satu mahasiswa penyandang disabilitas, pembekalan tersebut berguna untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif.*

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unand perpanjang pendaftaran ulang mahasiswa yang kesulitan ekonomi