Perempuan Inggris Mendayung dari Jepang Sampai Alaska

id Perempuan Inggris Mendayung dari Jepang Sampai Alaska

Anchorage, Alaska, (Antara/Reuters) - Seorang perempuan Inggris menuntaskan perjalanan 150 hari mendayung solo dari Jepang ke Alaska, kata pejabat lokal dan juru bicara ekspedisi, Selasa, saat petualang tersebut beristirahat di salah satu pulau terpencil Kepulauan Aleutian di negara bagian itu. Sarah Outen (28) menjadi orang pertama dalam sejarah yang mendayung dari Jepang ke Alaska, kata Melanie Johnson, manajer proyek ekspedisi itu. Outen mencapai pulau Adak pada Senin malam, kata Elaine Smiloff, anggota dewan kota yang terletak 2.900 km barat daya Anchorage. Penduduk Adak, pulau berpenghuni 320 orang, menggelar karpet untuk menyambut Outen yang melakukan misi bertahun-tahun untuk mengelilingi dunia dengan menggunakan kekuatan tubuhnya sendiri. Sekitar separuh penduduk Adak keluar rumah untuk menyambut Outen saat ia mencapai pantai, kata Smiloff yang merupakan mantan kepala pelabuhan di pulau itu. "Saat itu hujan turun. Namun kami senang menyambut dia," kata Smiloff. Outen berniat mengelilingi dunia dengan sepeda, kayak, dan perahu dayung. Menurut lamannya, ia memulai perjalanan "london2London" sejauh 20 ribu mil itu pada 1 April 2011. Pada tahun itu ia mengarungi perjalanan sejauh 11 ribu mil dengan kayak dan sepeda melintasi Eropa dan Asia menuju Jepang, kata laman itu. Ekspedisi tersebut sempat terhenti pada 2012 ketika upayanya melintasi Pasifik Utara terhalang oleh badai yang memaksanya kembali ke London untuk latihan selama sembilan bulan serta mengumpulkan kembali pendukung-pendukungnya. Dalam perjalanan terakhirnya, Outen tiba di daratan Amerika Serikat di Adak, saat kondisi cuaca di kawasan tersebut tengah memburuk, kata Smiloff. "Cuaca biasanya memburuk pada sore hari, dan itu sebabnya kami gembira bisa menjumpai dia tiba disini," katanya. Dalam lamannya disebutkan, Outen mengarungi perjalanan sejauh 2 ribu mil dari Jepang ke Pulau Adak. Ia berhenti pada jarak setengah mil dari daratan dan harus ditarik untuk mencapai pulau karena angin kencang dan ombak mendorongnya menuju karang. Outen belum bisa dihubungi untuk wawancara karena ia masih kelelahan, kata Johnson dalam surat elektroniknya. Outen memanfaatkan ekspedisi itu untuk mengumpulkan uang bagi empat kegiatan amal, demikian diungkapkan laman tersebut. Outen juga menjadi perempuan pertama dan termuda yang mendayung solo melintasi Samudera Hindia dari Australia ke Mauritius, dan menyelesaikan petualangannya itu pada 2009. (*/sun)