Padang (ANTARA) - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggunakan metode emotional freedom technique atau EFT guna membantu memulihkan mental penyintas banjir lahar dingin di Dusun Tabek Barawak, Nagari (desa) Sungai Pua, Kabupaten Agam.
"Kami menerjunkan tim trauma healing dari BSMI Sumbar dan BSMI Bukittinggi dengan harapan dapat membantu korban banjir pulih dari traumanya," kata Ketua BSMI Sumbar sekaligus koordinator lapangan Fitria Heny di Padang, Senin.
Ia mengatakan, pemulihan trauma healing tersebut ditujukan khusus bagi kelompok dewasa. Metode EFT berupaya menghilangkan pikiran tentang ingatan dan emosi negatif korban, serta memberikan sugesti positif yang diiringi ketukan di beberapa bagian tubuh.
"Metode ini bermanfaat untuk meredakan stres dan kecemasan serta bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain," kata dia.
Heny mengatakan meskipun bencana lahar dingin sudah berlalu hampir sebulan, namun trauma tersebut masih membekas dan teringat oleh para korban. Apalagi, banyak warga harus kehilangan anggota keluarga hingga kerugian material. Atas dasar itu, BSMI berinisiatif memulihkan mental korban melalui trauma healing.
"Banjir bandang menimbulkan trauma mendalam bagi korban. Banyak warga kehilangan sanak saudaranya termasuk kerugian material sehingga menyebabkan gangguan psikis ringan hingga berat," kata dia.
Berdasarkan data BNPB per 29 Mei 2024 bencana banjir lahar dingin menyebabkan 63 orang meninggal dunia, dan 10 warga di Kabupaten Tanah Datar tidak ditemukan. Tim SAR gabungan juga telah menghentikan operasi pencarian pada 8 Juni 2024.
Selain korban jiwa BNPB juga melaporkan bencana hidrometeorologi tersebut turut menyebabkan 503 rumah warga ikut terdampak. Rinciannya, rusak berat sebanyak 126 unit, 43 rusak sedang dan rusak ringan 334 unit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BSMI gunakan metode EFT bantu pulihkan mental penyintas banjir