Harga cabai di Dharmasraya tembus Rp120 ribu jelang Ramadhan

id Harga cabai di Dharmasraya

Harga cabai di Dharmasraya tembus Rp120 ribu jelang Ramadhan

Pedagang sedang merapikan dagangannya di pasar tradisional Sikabau, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar, Senin (11/3). (Antara/Ilka Jensen) 

Pulau Punjung (ANTARA) - Harga cabai merah di pasar tradisional Sikabau, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar) tembus Rp120 ribu per kilogram memasuki H-1 Ramadhan 1445 Hijriah.

"Dibandingkan minggu lalu harga cabai merah masih Rp80 ribu per kilogram, itu pun masih tinggi," kata pedagang Cabai di Pasar Tradisional Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Bojes (44) di Pulau Punjung, Senin.

Ia menyebutkan harga normal cabai merah berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram. Menurut dia, tingginya harga cabai disebabkan pasokan yang berkurang akibat petani gagal panen.

Ia mengemukakan harga cabai diprediksikan kembali naik, karena per hari ini di tingkat sentra petani harga cabai sudah mencapai Rp115 ribu per kilogram

"Berkemungkinan besok naik lagi, barusan saya konfirmasi harga di petani Rp115 per kilogram. Yang bikin kami pedagang sulit adalah sudahlah harga tinggi, stok juga sangat terbatas," katanya.

Sementara, lanjut dia harga komoditas lainnya juga cukup tinggi, seperti tomat di kisaran harga Rp20 ribu per kilogram, bawang merah Rp40 ribu per kilogram, dan kentang Rp20 ribu per kilogram. Harga ini tergolong tinggi yang mana biasanya dikisaran normal Rp10 ribu per kilogram

"Sementara Harga cabai rawit juga tembus Rp120 ribu per kilogram, dan cabai hijau juga masih tinggi dikisaran Rp Rp 80 ribu," ujarnya.

Sementara, Ibu rumah tangga Kabupaten Dharmasraya mengeluhkan masih tingginya harga cabai mencapai Rp120 ribu per kilogram. Ia tetap membeli cabai merah walau pun harga tinggi untuk memenuhi kebutuhan.

"Tadi pagi saya belanja di Pasar Sikabau, satu kilo Rp120 ribu, bahkan ada yang mencapai Rp130 ribu per kilogram tergantung kualitasnya." kata ibu rumah tangga Nurjanah (65 tahun).

Ia berharap pemerintah setempat dapat mengambil langkah agar harga cabai kembali turun, karena kalau tinggi akan membebani masyarakat.