Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menyebutkan musim kemarau yang terjadi beberapa bulan sebelumnya menjadi faktor naiknya harga cabai merah keriting di daerah itu.
"Tiga sampai lima bulan sebelumnya kan kemarau, banyak tanaman cabai petani yang gagal panen, daunnya keriting," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Alfadri di Pariaman, Sabtu.
Ia mengatakan setelah memasuki masa panen cuaca masuk ke musim penghujan dan pada saat tersebut produksi salah satu kebutuhan pokok itu menurun sedangkan permintaan relatif meningkat.
Kondisi kemarau tersebut juga dialami oleh kabupaten dan kota lainnya di Sumbar sehingga pasokan cabai merah keriting berkurang akibatnya sekitar pertengahan September harganya di Pariaman mencapai Rp80 ribuan perkilogram.
Meskipun harga salah satu kebutuhan pokok tersebut sudah mulai turun yakni Rp71 ribu perkilogram pada Jumat kemarin namun hal tersebut dinilai masih tinggi.
Ia menyampaikan cabai merah keriting asal provinsi lainnya juga sedikit padahal hal tersebut dapat membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok itu di pasaran.
Oleh karena itu, lanjutnya pemerintah setempat pada Jumat kemarin melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) guna membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok salah satunya cabai merah keriting.
"Pada saat GPM hanya 10 kilogram cabai merah keriting yang dapat dijual petani setempat karena produksinya menurun," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada Jumat pagi (26/9) sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok di daerah itu dan menekan terjadinya inflasi.
"Kami bekerjasama dengan Bulog dan petani setempat pada GPM. Produk yang dijual di GPM pun dibawah harga pasar," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Alfadri di Pariaman.
Ia mengatakan harga produk pangan yang dijual di GPM tersebut lebih murah dari harga di pasaran karena melalui gerakan tersebut pihaknya dapat memutuskan mata rantai harga tauke.
