Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar mengapresiasi aksi para guru yang dengan suka rela bahu-membahu membantu korban banjir di daerah itu.
Menurut bupati solidaritas pahlawan tanpa tanda jasa itu merupakan wujud semangat kegotong royongan yang masih tetap terjaga. Sikap rela berkorban serta pengabdian pada sesama demi kepentingan kemanusiaan yang patut diteladani.
"Semoga ini menjadi amal jariah bagi segenap insan pendidikan," ungkap bupati di Painan, Minggu 10 Maret.
Banjir merendam sebagian besar wilayah di Kabupaten, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Kamis, 7 Maret, akibat tingginya curah hujan yang mulai terjadi sejak pukul 14.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB.
Peristiwa itu turut merendam ribuan rumah warga di delapan seperti di Kecamatan Koto IV Taruan, Bayang, IV Nagari Bayang Utara, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang dan Kecamatan Ranah Pesisir.
Selain merendam ribuan rumah, banjir turut meluluh lantakan lahan pertanian, ternak dan perkebunan warga. Sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial pun tak luput dari banjir, namun tidak mengganggu pelayanan publik.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir turut merusak infrastruktur seperti jalan dan juga jembatan. Kondisi menyebakam sejumlah pemukiman warga terisolasi.
Tidak hanya itu, sejumlah ruas jalan nasional Padang-Bengkulu pun putus, mengakibatkan akses dari kedua arah menjadi lumpuh total. Arus distribusi dan transportasi sempat terhenti beberapa saat.
Bahkan yang lebih memilukan, banjir turut merenggut sedikitnya 16 korban jiwa yang tersebar di sejumlah kecamatan. Rerata mereka terjebak ketika hendak menyeberangi sungai dan tertimbun longsor.
Bupati melanjutkan aksi segenap guru hendaknya menjadi tauladan. Sebab tidak ada beban yang berat dan tidak ada persoalan yang rumit jika diselesaikan bersama.
Karena itu kata bupati dirinya berharap hal serupa hendaknya menjadi kesadaran bersama bagi masyarakat, khususnya yang tidak terdampak langsung bencana banjir beberapa hari lalu.
"Kami atas nama pemerintah kabupaten dan pribadi juga mengucapkan terima kasih pada semua relawan yang turut berpartisipasi," sebut bupati.
Secara terpisah Kepala Dinas Penddikan dan Kebudayaan Salim Muhaimin menyampaikan dirinya juga mengimbau pada indan penddik di daerah itu agar bersama-sama ikut serta meringankan beban korban banjir.
Ia menjelaskan adapun aksi yang dilakukan para guru adalah masing-masing mereka yang tidak terdampak banjir menyiapkan nasi dua bungkus yang diserahkan langsung pada korban.
Berdonasi menyediakan bahan makanan dan minuman seperti mie instan, air mineral dalam kemasan. Selain itu juga terdapat pakaian layak pakai, selimut dan seragam sekolah.
"Itu telah kami serahkan ke BPBD. Semoga cobaan ini cepat berlalu dan keadaan segera pulih seperti sediakala," ujarnya.