Bupati Pesisir Selatan : Pertumbuhan ekonomi 2023 lampaui target

id Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar

Bupati Pesisir Selatan : Pertumbuhan ekonomi 2023 lampaui target

Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar. (ANTARA/Teddy Setiawan)

Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Rusma Yul Anwar mengatakan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada 2023 tumbuh 4,19 persen, naik 17 basis point' dibandingkan tahun sebelumnya, 4,02 persen.

Capaian itu bahkan tercatat di atas rata-rata target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, sebesar 4,17 persen. Pertumbuhan pun terjadi di tengah kemelut ekonomi global dan gejolak harga pangan.

"Ini tentu patut kita syukuri bersama. Kita masih tumbuh positif," ungkap bupati di Painan, (04/03)

Berdasarkan catatan BPS, kinerja ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan mengalami terus pertumbuhan positif sejak tiga tahun terakhir, meski periode 2020 sempat tumbuh negatif hingga -1,11 persen.

Pada 2021 perekonomian daerah berjuluk 'Negeri Sejuta Pesona' itu mampu tumbuh 3,37 persen. Pertumbuhan positif itu kembali berlanjut pada 2022, dengan capaian 4,02 persen dan menjadi 4,19 persen 2023.

Penyumbang terbesar pertumbuhan masih sektor primer seperti pertanian, kehutanan, peternakan, perkebunan dan perikanan, dengan kontribusi di atas 36 persen atau Rp3,8 triliun terhadap PDRB.

Kemudian disusul kontribusi lapangan usaha perdagangan yang mencapai 12,68 persen atau sebesar Rp1,4 triliun dan diikuti sektor jasa konstruksi yang turut menyumbang Rp1,07 triliun atau 11,92 persen.

Bupati melanjutkan sementara dari sisi konsumsi belanja rumah tangga masih mempertahankan posisinya sebagai kontributor utama, dengan sumbangan hingga 50,96 persen atau Rp5,2 triliun.

Sedangkan posisi kedua adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 29,16 persen atau sebesar Rp3,1 triliun dan selanjutnya ekspor barang dan jasa yang pada 2023 tercatat hingga Rp1,18 triliun atau 10,26 persen.

"Mudah-mudahan trend pertumbuhan positif kinerja perekonomian daerah ini tetap terus berlanjut," tutur bupati.

Bupati menyampaikan pemerintah kabupaten secara bertahap terus memacu kegiatan hilir komoditi unggulan daerah melalui sentuhan industri, sehingga memberikan nilai tambah yang bermuara pada kesejahteraan petani.

Memacu laju pertumbuhan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan yang berorientasi pada daerah sentra produksi, sehingga biaya distribusi menjadi relatif lebih murah, sekaligus menekan inflasi pedesaan.

Memperbaiki jaringan irigasi sebagai sarana penunjang produksi gabah, apalagi Pesisir Selatan merupakan daerah penghasil padi terbesar di Sumatera Barat, dengan total produksi pada 2023 mencapai 201 ribu ton.

Selain itu melanjutkan pembangunan pelabuhan Panasahan Painan, sehingga konektivitas Pesisir Selatan semakin meningkat. Ia ditargetkan sebagai pintu ekspor bagi produk lokal.

"Tahun ini alokasi dananya Rp58 miliar dan bakal ditambah Rp116 miliar pada 2025. Itu sumber dananya APBN melalui Kementerian Perhubungan," terang bupati.

Apalagi Pelabuhan Panasahan kini terhitung sebagai peyanggah Pelabuhan Teluk Bayur atau naik status dari yang sebelumnya hanya berstatus pengumpan.

Namun yang tak kalah penting kata bupati adalah pembenahan pada sektor hulu dengan fokus intensifikasi atau upaya meningkatkan produktivitas, seiring menyusutnya luas lahan pertanian.

"Pemerintah kabupaten juga memberikan kemudahan bagi investasi, karena tak bisa dipungkiri, investasi berperan penting dalam pertumbuhan," jelas bupati.