KPU Papua Selatan pastikan logistik tiba di TPS sebelum pencoblosan

id kpu papua selatan, pendistribusian logistik,pemilu di papua, pemilu papua, kabupaten asmat

KPU Papua Selatan pastikan logistik tiba di TPS sebelum pencoblosan

Pekerja memindahkan logistik Pemilu 2024 ke atas kapal di Dermaga Feri di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Sabtu (10/2/2024). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Kabupaten Asmat (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Selatan memastikan seluruh logistik Pemilu 2024 di empat kabupaten provinsi tersebut, yakni Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Boven Digoel, tiba sebelum hari pemungutan suara, Rabu (14/2).

"Secara keseluruhan, untuk empat kabupaten sudah bergerak dan tiba di tempat pemungutan suara atau TPS," kata Ketua KPU Papua Selatan Theresia Mahuze di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Selasa.

Khusus di Kabupaten Asmat, lanjutnya, masih ada dua distrik yang logistiknya belum didistribusikan ke TPS.

Namun, KPU setempat memastikan hari ini logistik tersebut sudah harus sampai di TPS tujuan. Theresia menjelaskan kondisi cuaca yang tidak menentu, angin kencang, dan gelombang tinggi menjadi faktor utama distribusi logistik pemilu sedikit terganggu.

Sebab, khusus di Kabupaten Asmat, tambahnya, transportasi untuk pendistribusian logistik pada umumnya menggunakan kapal motor atau speed boat. Oleh karena itu, pengiriman juga bergantung pada kondisi pasang naik air di sungai.

"Kapal yang kami gunakan ini juga harus layak. Apalagi, beberapa hari terakhir ini curah hujan cukup tinggi," jelasnya.

Namun demikian, pihak kepolisian dan TNI setempat juga menyiapkan helikopter dan pesawat apabila pendistribusian logistik tidak memungkinkan dilakukan melalui jalur laut.

Senada dengan itu, Ketua KPU Kabupaten Asmat Aloysia Hahare mengatakan pihaknya telah menyiapkan skema atau opsi terakhir pendistribusian logistik Pemilu 2024 dengan menggunakan helikopter, khususnya untuk distrik yang sulit dijangkau.

KPU bersama instansi lain telah memetakan sejumlah daerah yang tergolong sulit diakses transportasi darat maupun laut, di antaranya Distrik Korowai Buluanop, Distrik Suru-Suru, dan Distrik Kolfbrasa.

Penggunaan helikopter atau pesawat merupakan pilihan terakhir apabila kondisi atau distribusi logistik tidak memungkinkan melewati jalur sungai atau laut.