Padang (ANTARA) - PT Semen Padang perusahaan yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN kembali menanam 2.000 bibit kaliandra merah (Caliandra calothyrsus) dalam rangka menyubtitusi penggunaan energi batu bara menuju energi baru terbarukan.
"Kita tertarik mengembangkan kaliandra merah ini sebagai energi biomassa yang kualitasnya hampir mendekati batu bara," kata Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar di Padang, Selasa.
Asri Mukhtar mengatakan dari uji coba yang dilakukan pabrik semen tertua di Asia Tenggara tersebut, kaliandra merah memiliki kalori antara 4.100 hingga 4.200 kilokalori (kkal).
Sejak dicanangkan, perusahaan itu sudah mulai menggunakan kaliandra merah sebagai energi biomassa untuk memproduksi semen. Total 200 ton kaliandra merah telah dimanfaatkan dan berhasil membantu mengurangi penggunaan batu bara.
"Kita sudah mulai menggunakan kaliandra merah meskipun belum secara massal. Meskipun masih dalam skala kecil tapi kestabilan operasi sudah mulai bisa dikendalikan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Barat Yozarwardi menyambut baik upaya perusahaan semen yang berdiri sejak 1910 tersebut dalam penggunaan energi baru terbarukan.
"Pemerintah Provinsi Sumbar mendukung penuh langkah ini. Apalagi, penggunaan energi baru terbarukan sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah dan nasional," ujar Yozarwardi.
Sebagai bentuk dukungan pemerintah setempat melakukan kerja sama pembibitan 250 ribu batang kaliandra merah yang disemai di Balai Sertifikasi dan Pembenihan Tanaman Hutan Sumbar.
Tidak hanya itu, untuk memasifkan tanaman kaliandra merah pemerintah daerah memanfaatkan kawasan perhutanan sosial dan hutan kemasyarakatan sebagai lokasi utama penanaman.
"Untuk lima tahun ke depan kita sudah mengidentifikasi dimana saja lokasi untuk penanaman kaliandra merah," ujarnya.
Untuk diketahui selain sumber energi baru terbarukan, kaliandra merah juga memiliki fungsi atau manfaat lain di antaranya daun kaliandra sebagai pakan ternak karena mengandung protein yang tinggi.
Kemudian, akar kaliandra merah berfungsi sebagai penahan erosi terutama di daerah-daerah kritis. Selanjutnya, bunga tanaman itu bermanfaat sebagai makanan lebah (budi daya madu galo-galo). Terakhir ranting kaliandra merah dapat dikembangkan sebagai wood pellet dan berpotensi sebagai produk ekspor.
Berita Terkait
Berkolaborasi dengan PPNP untuk EBT, Dirut Semen Padang resmikan rumah pembibitan kaliandramerah
Jumat, 26 April 2024 15:51 Wib
Balitbangda Pasaman Barat pelajari pembuatan gula merah dari sawit
Jumat, 26 April 2024 14:16 Wib
Pemkab Pasaman Barat gandeng Balitbang propinsi pelajari pembuatan gula merah dari sawit
Kamis, 25 April 2024 18:39 Wib
Harga bawang merah di Salatiga masih tinggi
Jumat, 19 April 2024 16:58 Wib
Xavi : Kartu merah Araujo mengubah segalanya
Rabu, 17 April 2024 9:05 Wib
Pasar murah komoditas cabai merah di Padang
Senin, 18 Maret 2024 12:46 Wib
Pemprov Sumbar akan Gelar Pasar Murah Cabe Merah dengan Harga Rp60 Ribu/Kg
Minggu, 17 Maret 2024 11:15 Wib
Panen bawang merah di Cirebon
Kamis, 7 Maret 2024 15:02 Wib