"Miss World" Ruang Bagi Perempuan untuk Bersuara

id "Miss World" Ruang Bagi Perempuan untuk Bersuara

Jakarta, (Antara) - Ajang kontes kecantikan seperti Miss World adalah salah satu ruang bagi perempuan untuk bisa bersuara dan suara ini penting bagi negeri seperti Indonesia, kata Andy Yentriyani, Komisioner Komnas Perempuan. Kontes Ratu Dunia (Miss World) adalah salah satu pilihan panggung bagi perempuan yang ingin menampilkan artikulasinya, melalui gelaran tersebut mereka bisa bersuara atau memperjuangkan perubahan sosial di masyarakat," kata dia di Jakarta, Kamis. Menurut Andy, perempuan dalam ajang Miss World itu bisa bicara tentang kekerasan terhadap perempuan, kemisikinan, pendidikan, hingga masalah-masalah bangsa seperti korupsi dan suara ini penting untuk perubahan. Dia menambahkan asal suara akan berbeda pengaruh. Dia mencontohkan kepedulian terhadap lingkungan seperti pemanasan global (global warming) oleh tokoh dunia akan lebih terdengar dibanding suara aktivis lingkungan. Menurutnya sudah seharusnya perempuan yang mengikuti ajang tersebut bisa menjadi juru kampanye dari aktivitas perubahan. Dia mengatakan Komnas Perempuan akan mengawal ketat ajang kecantikan ini, agar kualitas penyelanggraan bisa terjaga. Komnas perempuan akan mengambil posisi kritis dalam mengawal perhelatan ini agar penilaian kecantikan tidak hanya sebatas fisik saja. "Penyelenggara harus bisa menunjukan bahwa kualitas kepribadian, kepandaian juga menjadi penilaian mereka," katanya. Dia menambahkan ajang ini tak jauh berbeda dengan ajang kecantikan lain seperti abang dan none Jakarta, hanya saja gelaran ini diikuti oleh berbagai bangsa. Tidak boleh ada kelompok yang menggunakan kekerasan, memaksakan kehendaknya atas nama moralitas lalu menghentikan ajang ini begitu saja," ujarnya. Sebelumnya muncul kontra dalam penyelenggaraan Miss World ini, salah satunya berasal dari Front Pembela Islam (FPI). Mulai dari demo dengan ratusan massa beberapa waktu lalu, hingga mengancam akan menyebarkan kecoak dan melemparkan kotoran ke hotel tempat para kontestan menginap dalam perhelatan itu. Pihak penyelenggara sebelumnya menegaskan acara tersebut akan menampilkan berbagai keragaman budaya dan keindahan Indonesia, mulai dari kuliner, pemandangan alam, kultur hingga pakaian. Selain itu penyelenggara juga menegaskan tidak akan ada kontes bikini dalam ajang tersebut. Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC, sebagai penyelenggara pun menegaskan dia juga tidak akan terima jika ada kontes bikini dalam ajang tersebut. Dia mengatakan ajang itu harus mengikuti aturan dan nilai-nilai budaya Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Mari Elka Pangestu mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara akan membludak karena adanya berbagai even internasional yang diselenggarakan di Indonesia, satu diantaranya adalah ajang Miss World yang tinggal menghitung hari. (*/jno)