Jawa Tengah (ANTARA) - Gubernur Provinsi Sumatera Barat H. Mahyeldi dan Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar memberikan pembekalan kepada 358 orang taruna Akademi Militer tingkat IV/Sermatutar untuk persiapan Latsitarda Nusantara XLIII/2023 di wilayah itu.
Mahyeldi dalam paparannya di Gedung Moch. Lily Rochli Akmil Magelang, Senin, menyampaikan keberagaman Sumatera Barat (Sumbar), yakni seni tari tradisional Sumbar berasal dari adat budaya suku Minangkabau dan etnis Mentawai.
"Seni tari Minangkabau sangat dipengaruhi oleh agama Islam," katanya.
Suku mayoritas di Sumatera Barat adalah Minangkabau. Di daerah Pasaman juga terdapat suku Batak dan suku Mandailing, dan Suku Mentawai di Kepulauan Mentawai.
Agama mayoritas di Sumbar adalah agam Islam yang dipeluk oleh suku Minangkabau, juga ada agama Kristen terutama di kepulauan Mentawai, Buddha, dan Hindu yang dianut oleh penduduk bukan orang Minangkabau.
Rumah adat suku Minangkabau adalah Rumah Gadang merupakan rumah adat didirikan di atas tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun-temurun
Kemudian bahasa daerah yaitu bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pesisir Selatan, dan dialek Payakumbuh. Di daerah Pasaman dan Pasaman Barat menggunakan bahasa Batak dan bahasa Melayu dialek Mandailing. Sedangkan di daerah kepulauan Mentawai digunakan Bahasa Mentawai suntin
Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar menguraikan Kabupaten Pesisir Selatan memanjang 232 kilometer dari utara (batas dengan Kota Padang) sampai selatan (berbatasan dengan Provinsi Bengkulu) kaya akan potensi bahari, pertanian dan pariwisata.
Ia menyampaikan Sebagai daerah tujuan wisata, Pesisir Selatan dijuluki dengan sebutan "Negeri Sejuta Pesona".
Gubernur Akademi Militer Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko, yang diwakili Wadanmentar Akmil Kolonel Inf Franz Yohannes Purba menuturkan Latsitarda Nusantara XLIII/2023 rencananya diselenggarakan pada 15 Mei sampai dengan 9 Juni 2023 di Wilayah Provinsi Sumatera Barat.
"Pembekalan dalam rangka Latsitarda Nusantara XLIII/2023 memiliki arti yang sangat penting dan strategis, khususnya bagi para Taruna tingkat IV/Sermatutar sebagai gambaran dan persiapan pelaksanaan Latsitarda Nusantara XLIII/ 2023.
Hal ini dimaksudkan agar pada pelaksanaannya nanti, para taruna tidak mengalami kendala dalam menyesuaikan dengan kondisi alam maupun memahami situasi wilayah dan kearifan lokal serta hubungan sosial masyarakat di tempat Latihan.
"Taruna dalam melaksanakan Latsitarda Nusantara XLIII/2023 di Sumatera Barat merupakan duta-duta TNI, oleh sebab itu jaga nama baik TNI serta lembaga Akmil dan cepat beradaptasi dengan wilayah setempat juga mampu memberikan pengaruh positif untuk keutuhan NKRI," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Sumatera Barat berikan pembekalan taruna Akmil