Siswanya menulis hingga Asia Tenggara, SMP 6 Bukittinggi Ngaji Literasi tingkatkan kemampuan berbahasa
Bukittinggi, (ANTARA) - SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menggelar Program "Ngaji Literasi" untuk meningkatkan bakat dan minat pelajar dalam kemampuan berbahasa, beberapa pelajar di sekolah ini bahkan sudah menulis di tingkat nasional dan Asia Tenggara.
Program ini digagas bersama perusahaan besar dalam pengadaan literasi, Gramedia dan didukung oleh Pemkot Bukittinggi yang membuka langsung kegiatan, Selasa.
Ngaji Literasi turut menghadirkan Penulis Buku Best Seller dari Gramedia, Yusrina Sri untuk membagikan ilmu dan pengalamannya dalam tajuk "Ternyata Menulis Itu Mudah".
Kepala Sekolah SMPN 6 Bukittinggi, Tuty Yamila mengatakan Ngaji Literasi menjadi yang pertama kali diadakan di Kota Bukittinggi untuk meningkatkan minat baca tulis pelajar bahkan guru pengajar.
"Juga menjadi kegiatan perdana di 2023, pada 2022 SMPN 6 mendapat juara resensi membaca buku pada HUT Bukittinggi, juga penulisan tentang museum, terlihat anak-anak sudah bisa menulis, yang menonjol dan berprestasi luar biasa ada lima anak, salah satunya bahkan berkompetisi di tingkat Asia Tenggara," kata Tuty.
Ia mengatakan, siswa terbaik dari Literasi ini ada pada sosok Nadia Azizah Putri yang bahkan mampu menulis ratusan buku dalam beberapa bulan saja.
"Nadia berusia 15 tahun di Kelas IX, sejak Juli hingga kini ia mampu menulis 152 judul buku, dengan Ngaji Literasi ini kami berharap muncul Nadia lainnya, Ngaji berarti mengkaji dan memahami lebih dalam dan luas lagi dunia literasi," kata dia.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Bukittinggi Martias Wanto mengatakan gerakan literasi sekolah merupakan gerakan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar membaca dan menulis dan wajib ditingkatkan di setiap satuan pendidikan untuk meningkatkan minat baca dan menulis siswa sejak dini.
“Kota Bukittinggi merupakan Kota Pendidikan, ada beberapa bentuk kegiatan gerakan literasi sekolah yang sudah dicanangkan, yaitu, membaca buku sebelum memulai pembelajaran, pengadaan perpustakaan mini kelas, pengadaan gerobak baca di sekolah, pojok baca atau pojok literasi, gerakan guru menulis buku, dan jurnal ilmiah," katanya.
Menurutnya, Ngaji Literasi merupakan program positif untuk mengembangkan pengetahuan dan kecakapan dalam memperoleh dan mengolah informasi.
Sementara itu, Bunda Literasi Bukittinggi, Fiona Erman Safar mengukuhkan lima orang pelajar SMP 6 sebagai duta literasi.
"Mereka dipercaya dapat menginspirasi membangun budaya literasi, baik di lingkungan sekolah dan sosial masyarakat, kegiatan Ngaji Literasi ini tentunya dapat mendukung Kota Bukittinggi Hebat di sektor pendidikan," kata Fiona. (*)
Program ini digagas bersama perusahaan besar dalam pengadaan literasi, Gramedia dan didukung oleh Pemkot Bukittinggi yang membuka langsung kegiatan, Selasa.
Ngaji Literasi turut menghadirkan Penulis Buku Best Seller dari Gramedia, Yusrina Sri untuk membagikan ilmu dan pengalamannya dalam tajuk "Ternyata Menulis Itu Mudah".
Kepala Sekolah SMPN 6 Bukittinggi, Tuty Yamila mengatakan Ngaji Literasi menjadi yang pertama kali diadakan di Kota Bukittinggi untuk meningkatkan minat baca tulis pelajar bahkan guru pengajar.
"Juga menjadi kegiatan perdana di 2023, pada 2022 SMPN 6 mendapat juara resensi membaca buku pada HUT Bukittinggi, juga penulisan tentang museum, terlihat anak-anak sudah bisa menulis, yang menonjol dan berprestasi luar biasa ada lima anak, salah satunya bahkan berkompetisi di tingkat Asia Tenggara," kata Tuty.
Ia mengatakan, siswa terbaik dari Literasi ini ada pada sosok Nadia Azizah Putri yang bahkan mampu menulis ratusan buku dalam beberapa bulan saja.
"Nadia berusia 15 tahun di Kelas IX, sejak Juli hingga kini ia mampu menulis 152 judul buku, dengan Ngaji Literasi ini kami berharap muncul Nadia lainnya, Ngaji berarti mengkaji dan memahami lebih dalam dan luas lagi dunia literasi," kata dia.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Bukittinggi Martias Wanto mengatakan gerakan literasi sekolah merupakan gerakan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar membaca dan menulis dan wajib ditingkatkan di setiap satuan pendidikan untuk meningkatkan minat baca dan menulis siswa sejak dini.
“Kota Bukittinggi merupakan Kota Pendidikan, ada beberapa bentuk kegiatan gerakan literasi sekolah yang sudah dicanangkan, yaitu, membaca buku sebelum memulai pembelajaran, pengadaan perpustakaan mini kelas, pengadaan gerobak baca di sekolah, pojok baca atau pojok literasi, gerakan guru menulis buku, dan jurnal ilmiah," katanya.
Menurutnya, Ngaji Literasi merupakan program positif untuk mengembangkan pengetahuan dan kecakapan dalam memperoleh dan mengolah informasi.
Sementara itu, Bunda Literasi Bukittinggi, Fiona Erman Safar mengukuhkan lima orang pelajar SMP 6 sebagai duta literasi.
"Mereka dipercaya dapat menginspirasi membangun budaya literasi, baik di lingkungan sekolah dan sosial masyarakat, kegiatan Ngaji Literasi ini tentunya dapat mendukung Kota Bukittinggi Hebat di sektor pendidikan," kata Fiona. (*)