Bupati Pesisir Selatan : SMP berasrama wujud pembangunan SDM

id Bupati Pesisir Selatan,SMP painan,Berita painan

Bupati Pesisir Selatan : SMP berasrama wujud pembangunan SDM

Bupati Rusma Yul Anwar (baju putih pakai selendang) dan Kepala Dinas Pendidikan Salim Muhaimin foto bersama dengan siswa SMPN 7 Kecamatan Sutera

Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar menyampaikan kehadiran SMP berasrama bagian dari mewujudkan visi-misi daerah selama lima tahun ke depan yang fokus pada kualitas sumber daya manusia.

Pemerintah kabupaten sangat menyadari pentingnya penyediaan pendidikan yang berkualitas guna menghadirkan generasi berdaya saing global, sehingga mampu berkompetisi sesuai kebutuhan zaman. Mereka mesti disiapkan untuk mengelola besarnya potensi alam yang dimiliki daerah.

"Kami menyadari hanya dengan pendidikan yang baik bisa mewujudkannya. Karena itu kualitas sumber daya manusia menjadi arus utama pembangunan, tanpa mengabaikan sektor lainnya," ujar bupati usai di Painan.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menetapkan SMPN 7 Kecamatan Sutera menjadi sekolah berasrama, sekaligus sebagai sekolah unggul guna menyiapkan generasi yang berdaya saing, tak hanya skala nasional tapi juga internasional.

Hal itu sejalan dengan misi ke-lima Bupati Rusma Yul Anwar-Wakil Bupati Rudi Hariyansyah dalam RPJMD 2021-2026 yaitu mewujudkan pendidikan berkualitas demi menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing.

Bupati melanjutkan kehadiran sekolah berasrama tingkat SMP merupakan yang pertama di Pesisir Selatan. Pemerintah kabupaten menargetkan lulusannya dapat diterima di berbagai sekolah unggul tingkat selanjutnya.

Bahkan telah menyiapkan kebijakan dan strategi khusus, sehingga target tersebut benar-benar tercapai guna menghasilkan generasi yang berdaya saing. Semua guru yang mengajar di sana telah melalui ujian yang ketat.

"Semuanya gratis, termasuk biaya asrama dan makan siswa. Pembiayaannya telah diakomodir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," terang bupati.

Ia meminta kepala sekolah dan majelis guru di SMPN 7 Sutera untuk serius mewujudkan visi-misi pendidikan, sehingga benar-benar tercipta sumber daya manusia daerah yang berdaya saing.

Demikian juga dengan orang tua siswa agar mepercayakan pendidikan anaknya pada majelis. Namun yang tak kalah penting adalah dukungan dari lingkungan dan masyarakat sekitar sekolah.

"Jika sekolah ini sukses, pemerintah kabupaten menargetkan medirikannya di beberapa kecamatan lain, sehingga mampu menyerap lebih banyak putera-puteri daerah," ungkap bupati.

Kesempatan itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Salim Muhaimin menyampaikan proses belajar mengajar di SMPN 7 Sutera telah mengakomodir kurikulum merdeka belajar.

Total siswanya tercatat sebanyak 60 orang siswa yang terdiri dari berbagai kecamatan, dengan 20 orang guru. Seluruh siswa hasil seleksi dari sekitar 300 orang lebih yang mengikuti tes.

Mereka bakal dibimbing sesuai kompetensi masing-masing, karena dalam kurikulum merdeka belajar tidak ada pemaksaan harus mampu menguasai mata pelajaran tertentu pada siswa.

Selain itu, juga dilatih untuk menyelesaikan persoalannya sendiri, sehingga terbiasa mandiri dan mampu menghadapi masalah sejak dini. Dengan demikian diharapkan lahir generasi yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

"Tentu kita harapkan mereka kelak mampu menghadapi segala tantangan dan menjadi pelanjut pembangunan daerah sesuai zamannya," harap mantan kepala SMA 3 Painan itu.