Dinkes Pessel kampanyekan PHBS cegah stunting

id Stunting, PHBS,Bayi dan belita

Dinkes Pessel kampanyekan PHBS cegah stunting

Dokumentasi - Petugas memberikan vitamin kepada balita di Banda Aceh, untuk mencegah kekerdilan atau stunting. ANTARA FOTO/Ampelsa

Painan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, melalui semua Puskemas di daerah itu, agar terus kampanyekan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta hygiene dan sanitasi dalam upaya mencegah stunting.

Untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita dan ibu hamil tentang perlunya mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, kata Kepala Dinas Kesehatan Pessel Syahrizal Antoni, Selasa.

Ia mengatakan kampanye hygiene sanitasi itu penting dilakukan agar masyarakat memiliki pengetahuan.

Sebab dalam kegiatan itu ada edukasi tentang pencegahan stunting melalui PHBS bidang kesehatan lingkungan.

"Sebelumnya kegiatan ini juga dilakukan pada Jumat (1/7) lalu di Pos Gizi Nagari Balai Sinayan Lumpo, Kecamatan IV Jurai oleh pengelola program kesehatan lingkungan (Kesling) Puskesmas Lumpo, bersama petugas Promkes, dan bidan desa,"ujarnya.

Melalui kegiatan itu masyarakat tidak saja diajak melakukan demo cuci tangan pakai sabun, tapi juga diberikan media edukasi dalam bentuk leaflet sebagai bahan bacaan bagi ibu hamil dan ibu balita di rumah.

Ia menjelaskan selain asupan gizi seimbang, ibu balita dan ibu hamil juga harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Sebab ini merupakan salah satu faktor pendukung untuk pencegahan stunting atau kekerdilan pada anak yang diakibatkan masalah gizi kronis. Selain asupan gizi, kita juga harus fokus pada lingkungan yang bersih. Kalau gizinya bagus tapi tanpa didukung dengan PHBS, maka balita tetap akan rawan stunting," ingatnya.

Penerapan PHBS, kata dia, dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah dan sekitar, dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi penyakit baik pada ibu maupun bayi.

"Makanya kalau PHBS ini dapat menjadi faktor pendukung dalam mencegah terjadinya stunting. Stunting sangat bahaya karena dapat mengancam kualitas generasi bangsa. Selain tubuh anak menjadi kerdil, stunting juga berdampak pada perkembangan intelegensi otak anak karena terhambat perkembangannya, akibatnya anak menjadi tidak cerdas," jelasnya.

Berdasarkan hal itu, maka dia mendorong semua puskesmas di daerah itu agar melakukan kampanye Hygiene dan Sanitasi kepada masyarakat, terutama bagi ibu balita dan ibu hamil.*