Menurunkan Stunting dengan Edukasi PHBS dan Pemberdayaan Rumah Sehat Desa untuk Pojok Wasting

id Stunting, pengabdian masyarakat unbrah

Menurunkan Stunting dengan Edukasi PHBS dan Pemberdayaan Rumah Sehat Desa untuk Pojok Wasting

Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Kebidanan Unbrah dengan melakukan Edukasi PHBS Serta Pemberdayaan Rumah Sehat Desa Untuk Pojok Wasting ( Waspada Stunting ) di Posyandu Melati Korong BelantiĀ  Nagari Sikabu Wilayah kerja Puskesmas Sikabu, Padang Pariaman. (ANTARA/ist)

Parit Malintang (ANTARA) - Kejadian Stunting saat ini menjadi persoalan yang penting dalam kesehatan ibu bayi dan balita di Indonesia, tidak terkecuali di Sumbar.

Dari Kemenkes kejadian stunting didefinisikan sebagai sebuah kasus atau masalah kekurangan gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Masalah gizi buruk ini bahkan berdampak pada gangguan pertumbuhan anak dengan tanda tinggi badan anak yang lebih pendek atau tidak mencapai rata-rata tinggi atau kerdil dari standar tinggi usianya.

Melihat masalah tersebut tentu perlu upaya yang dilakukan untuk mencegah meningkatnya kejadian stunting yakni dengan mengedukasi masyarakat tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Pemberdayaan Rumah Sehat Desa.

Hal ini yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Kebidanan Unbrah dengan melakukan Edukasi PHBS Serta Pemberdayaan Rumah Sehat Desa Untuk Pojok Wasting ( Waspada Stunting ) di Posyandu Melati Korong Belanti Nagari Sikabu Wilayah kerja Puskesmas Sikabu, Padang Pariaman, yang diikuti oleh sekitar 50 orang ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di sekitar wilayah tersebut.

Pengabdian masyarakat ini diketuai Ns. Zufrias Riaty, S.Kep dan anggota Dian Eka Nursyam, S.ST, M.Keb. dengan Pembina Yenni Deswita S,Gz Tenaga Pengelola Gizi Puskesmas Sikabu Kabupaten Padang Pariaman.

Dalam kegiatan edukasi tim menjelaskan tentang PHBS yaitu Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga yaitu: (1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) memberi bayi ASI eksklusif, (3) menimbang bayi dan balita, (4) menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7) memberantas jentik di rumah, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, (10) tidak merokok di dalam rumah.

Cara mencegah stunting dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada para orang tua tentang bahaya stunting bagi anak. Tak hanya itu, orang tua juga perlu diberi edukasi tentang bagaimana pentingnya memberikan gizi yang cukup dan memadai bagi anak dengan memberikan makanan yang bergizi, memberikan ASI eksklusif dan juga selalu memantau kesehatan serta tumbuh kembang anak sejak dini.

Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Kebidanan Unbrah dengan melakukan Edukasi PHBS Serta Pemberdayaan Rumah Sehat Desa Untuk Pojok Wasting ( Waspada Stunting ) di Posyandu Melati Korong Belanti Nagari Sikabu Wilayah kerja Puskesmas Sikabu, Padang Pariaman. (ANTARA/ist)


Memberikan Edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan selama 1000 hari kehidupan bayi, yaitu dimulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi, dan bayi usia 6-24 bulan. Dengan cara pemberian ASI Eklusif dan pemberian MP-ASI pada usia 6-24 bulan.*