Legislator Ade Rezki dan BKKBN sosialisasikan Program Bangga Kencana di Agam

id Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama,Bkkbn sumbar

Legislator Ade Rezki dan BKKBN sosialisasikan Program Bangga Kencana di Agam

Ade Rezki Pratama (Antara/HO-Dokumen Pribadi)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama bersama BKKBN Sumatera Barat melakukan sosialisasi penguatan pendataan keluarga melalui Program Bangga Kencana di Agam, Senin.

"Pendataan keluarga dilakukan mulai awal April hingga Juni dalam rangka menyiapkan basis data keluarga yang akan diintervensi untuk membangun peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Ade Rezki di Bukittinggi.

Indikator yang diukur dalam pendataan nanti menurutnya meliputi kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga.

"Permasalahan stunting juga menjadi prioritas utama, kekurangan gizi pada balita ini menjadikan terganggunya perkembangan otak dan fisik anak," katanya.

Anggota DPR RI asal Gerindra itu turut menyoroti program perencanaan kehidupan remaja dengan pendewasaan usia perkawinan (PUP) yang bertujuan memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja dalam merencanakan perkawinan berkaitan kesiapan fisik mental dan emosional serta sosial ekonomi.

Ia menambahkan harapannya beberapa program pendukung penguatan keluarga dapat disukseskan melalui program BKKBN Sumbar di tengah masyarakat.

"Seperti penguatan Kampung KB sebagai perwujudan keluarga kecil sejahtera," kata dia.

Sementara itu Koordinator Bidang ADPIN BKKBN Sumbar, Mardajendri mengatakan berdasarkan hasil SSGI 2021 prevalensi Balita Stunting Sumatera Barat turun menjadi 23,3 persen atau 4,2 persen dari hasil SSGI 2019 sebanyak 27,5 persen.

"Hal ini tentu menggembirakan kita semua, target yang akan kita capai dalam penurunan prevalensi Balita Stunting pada 2024 nanti cukup tinggi yaitu menjadi 14 persen sesuai dengan amanat Presiden yang disampaikan pada tanggal 25 Januari 2021 lalu," ujarnya.

Ia mengatakan di Sumatera Barat BKKBN telah melatih Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK dan kader KB yang berada di desa, dalam rangka percepatan penurunan Stunting sebanyak 10.056 orang yang terdiri dari 3.352 kelompok yang tersebar di seluruh Kabupaten Kota.

"Tim ini dibentuk dalam rangka untuk meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran Percepatan Penurunan Stunting yang meliputi remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0 (nol) hingga 59 bulan," kata dia.

Provinsi Sumatera Barat, saat ini juga menyiapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat Provinsi sampai Desa, Nagari dan Kelurahan dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi, sinergitas, dan evaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat daerah.