Sekda luncurkan QRIS bagi pedagang pasar tradisional, satu solusi bangkit dari pandemi

id berita pesisir selatan,berita sumbar,qris

Sekda luncurkan QRIS bagi pedagang pasar tradisional, satu solusi bangkit dari pandemi

Sekda Pesisir Selatan luncurkan QRIS. (Antarasumbar/HO-Humas Pemkab Pesisir Selatan)

Khususnya UMKM, dan pedagang di pasar rakyat mengalami tekanan yang signifikan akibat pamdemi COVID-19,
Painan (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Mawardi Roska meluncurkan penggunaan QRIS (Quick Respons Indonesia Standard) bagi pedagang pasar rakyat yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Sejahtera (PPS) di halaman kantor bupati setempat, Senin.

"Khususnya UMKM, dan pedagang di pasar rakyat mengalami tekanan yang signifikan akibat pamdemi COVID-19, sehingga diperlukan berbagai strategi untuk membangkitkannya, salah satunya melalui sistem pembayaran," kata dia di Painan.

Ia menyebut, kedepan penggunaan QRIS akan terus digerakkan seiring kemajuan teknologi, dengan QRIS pedagang, dan pembeli tidak lagi menerima uang tunai, semua transaksi dilakukan secara non-tunai.

Hal itu, lanjutnya merupakan sebuah terobosan bagi pedagang pasar dalam rangka mengikuti perkembangan zaman.

Untuk itu, Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran hadir untuk merancang dan menetapkan standarisasi sistem pembayaran berbasis QRIS.

"Adapun kelebihan dan manfaat QRIS tersebut adalah efesiensi dan praktis, tidak repot dengan uang kembalian, mengurangi resiko uang palsu, aman, memudahkan pembukuan, murah, dan universal," sebutnya.

Selain itu, ia berharap aparatur sipil negara juga harus mampu menyikapi kemajuan teknologi tersebut.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Pesisir Selatan, Azral mengatakan, pihaknya menangkap peluang tersebut dengan mengajukan permohonan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bagi penerima manfaat, khususnya Persatuan Pedagang Sejahtera (PPS).

Ia menyebut, PPS yang berdiri sejak tahun 2017, dan telah memiliki sebanyak 80 orang anggota, yang terdiri dari pedagang di Pasar Kambang, Surantih, Labuhan, dan Balaiselasa.

Program itu berupa bantuan sarana, dan prasarana perdagangan, antara lain, plang merk pedagang sebesar Rp30 juta, pajangan atau etalase dagang Rp22,5 juta, jaringan Wifi dan penguat sinyal Rp20 juta, trolly pengangkut barang Rp9 juta, dan westafel portable Rp3 juta, dengan total bantuan Rp84,5 juta.

"Bank Indonesia telah membuat gerai Generasi Bank Indonesia (GenBI) untuk sosialisasi dan pengawasan PSBI tersebut. Dalam hal ini, Bank Indonesia menunjuk Bank Nagari Cabang Painan untuk aktivasi fasilitas QRIS, dan berperan sebagai pendamping PSBI," ungkapnya.