Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumbar September 2021 inflasi 0,10 persen

id berita padang,berita sumbar,bi

Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumbar September 2021 inflasi 0,10 persen

Infografis indeks harga konsumen Sumbar September 2021. (Antarasumbar/HO-BI Sumbar)

Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan  Agustus 2021 yang tercatat  deflasi sebesar 0,13 persen,
Padang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumbar mencatat indeks harga konsumen di provinsi itu pada September 2021 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen mengacu kepada data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

"Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2021 yang tercatat deflasi sebesar 0,13 persen," kata Kepala BI perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama di Padang, Selasa.

Menurut dia secara spasial, pada September 2021 Kota Padang mengalami infasi sebesar 0,04 persen, atau lebih tinggi dibandingkan Agustus 2021 yang mengalami deflasi sebesar 0,10 persen.

Kemudian Kota Bukittinggi juga mengalami inflasi sebesar 0,53 persen meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen.

Secara tahunan inflasi September 2021 tercatat sebesar 1,75 persen atau meningkat apabila dibandingkan dengan realisasi Agustus 2021 sebesar 1,59 persen,

Ia memaparkan inflasi Sumbar pada September 2021 terutama disebabkan oleh inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Inflasi pada kelompok ini disumbang oleh peningkatan harga pada komoditas daging ayam ras, cabai merah, mangga dan Ikan gembolo/ikan aso-aso.

"Daging ayam ras mengalami kenaikan harga disebabkan oleh peningkatan harga bibit ayam Day Old Chicken (DOC) serta kenaikan harga pakan utama jagung akibat adanya keterbatasan pasokan," ujarnya.

Sedangkan peningkatan harga cabai merah didorong keterbatasan pasokan akibat curah hujan yang tinggi di Sumbar berdampak pada produktivitas hasil pertanian terutama komoditas hortikultura.

Komoditas mangga juga mengalami kenaikan harga seiring belum masuknya musim panen.

Sementara komoditas ikan gembolo/ikan aso-aso mengalami kenaikan harga yang disebabkan oleh keterbatasan pasokan akibat cuaca yang kurang baik dan gelombang tinggi di Sumatera Barat pada beberapa minggu terakhir.

Pada kelompok transportasi inflasi didorong oleh peningkatan harga komoditas mobil dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

"Komoditas mobil mengalami inflasi disebabkan berkurangnya subsidi PPnBM untuk mobil baru kategori di bawah 1500 CC dan 1500 CC - 2500 CC dengan kandungan lokal tertentu dari sebelumnya sebesar 100 persen menjadi 25 persen," kata dia

"Namun subsidi pajak 100 persen ini kemudian diputuskan kembali diperpanjang sampai dengan Desember 2021," ujarnya

Pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, inflasi didorong oleh kenaikan harga sewa rumah dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.

Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi didorong oleh kenaikan harga nasi dengan lauk yang memiliki andil inflasi sebesar 0,003 persen sejalan dengan kenaikan harga pada komoditas bahan pangan di Sumatera Barat terutama daging ayam ras dan cabai merah.