Tambahan dua keping medali ini, disumbangkan atlet Muaythai Sumbar di PON XX Papua

id berita padang,berita sumbar,pon papua

Tambahan dua keping medali ini, disumbangkan atlet Muaythai Sumbar di PON XX Papua

Atlet Muay Thai Sumbar Gilang Dwi Fajri (biru). (Antarasumbar/HO-KONI Sumbar)

Alhamdulilah, seperti apa yang dimohonkan kepada Allah,
Padang (ANTARA) - Cabang olahraga Muaythai Sumatera Barat (Sumbar) menambah jumlah medali yang didapat daerah itu pada PON XX Papua melalui atlet Muaythai Gilang Dwi Fajri dan Dion Saputra GOR STT Gidi, Kabupaten Jayapura, Kamis (30/9) dengan dua medali perunggu.

Pelatih Muaythai Sumatera Barat, Arif Rahman Nasir melalui keterangan tertulis di Padang, Kamis, mengatakan anak asuhnya sudah berusaha semaksimal mungkin namun sayang keberuntungan belum berpihak kepada Sumbar.

Ia juga bersyukur atas dua pertandingan semifinal tersebut karena atletnya masih diberi keselamatan.

"Alhamdulilah, seperti apa yang dimohonkan kepada Allah, kita memiliki empat petarung dan semua diberi keselamatan hingga sekarang," kata dia.

Ia mengatakan medali perunggu didapat setelah Gilang Dwi Fajri terhenti usai dikalahkan petarung asal Jawa Timur Galih Bangkit pada kelas 45 kilogram dengan selisih poin.

Sementara petarung Muaythai Sumbar kelas 67 kilogram Dion Saputra juga harus mengakui keunggulan petarung asal Jawa Barat Rian Rinaldy.

Kekalahan dua petarung tersebut membuat cabor Muaythai bisa bawa pulang medali perunggu.

Dirinya meminta maaf kepada masyarakat Sumbar karena tidak bisa melanjutkan hingga memperebutkan medali emas.

"Mohon maaf dan terima kasih atas doanya khususnya warga ranah minang, hanya 2 perunggu yang tidak eksibisi ini lagi yang bisa kami persembahkan," kata dua.

Pada laga semifinal dikelas 67 kilogram terjadi sedikit insiden sehingga dirinya terpaksa melemparkan handuk ke dalam ring guna memberhetikan pertandingan karwn Dion mengalami cedera di bahu sebelah kirinya.

"Keputusan yang sulit bagi kami sebenarnya saat melempar handuk, saya sudah bisa lihat saat Dion jatuh di round pertama bahunya langsung lepas, tetapi Dion ngotot masih ingin melanjutkan pertandingan," katanya.

Berselang beberapa menit ronde kedua dibunyikan, ia melihat tulang Dion di sebelah bahu kiri kian menonjol, dan itu sangat membahayakan.

"Bisa-bisa tulangnya muncul dan merobek kulitnya jika terus dilanjutkan," kata dia

Keputusan yang diambil oleh Arif Rahman Nasir dan Ramon tidak sia-sia, Dion terselamatkan dari cidera serius.

"Kami menyelamatkan aset. Mereka di cetak tidak seperti masak telur. Kita bimbing mereka dari delapan tahun terkhir. Itulah sebab kenapa saya segera menyudahi, karena saya ingin menjaga aset negara," kata dia

Ia juga bertekad diiven-iven berikutnya Muaythai Sumbar akan mengorbitkan atlet-atlet yang lebih hebat lagi.

"Di tahun 2024 kita akan banyak bawa petarung-petarung yang hebat. Kita akan bawa petarung yang jitu, sekali lagi saya mohon maaf, Muaythai Sumbar hanya bisa berikan dua perunggu untuk Ranah Minang," katanya

Sementara keadaan Dion Saputra saat ini sudah membaik, lantaran sudah ditangani oleh tim medis.

"Inysa Allah sudah aman, mudah-mudahan segera seperti normal lagi," kata dia.