Hadapi dampak Pandemi COVID-19, 6.000-an pelaku UMKM di Pariaman mendapatkan BPUM

id berita pariaman,berita sumbar,bpum

Hadapi dampak Pandemi COVID-19, 6.000-an pelaku UMKM di Pariaman mendapatkan BPUM

Seorang pekerja di salah satu usaha makanan ringan kelas kecil di Pariaman, Sumbar sedang memasak makanan ringan khas daerah itu. (Antarasumbar/Aadiaat M. S. )

Harapan kami semua yang diusulkan mendapatkan BPUM namun mungkin karena yang mengusulkan banyak jadi tidak semua yang dapat,
Pariaman (ANTARA) - Sebanyak 6.000-an pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Pariaman, Sumatera Barat mendapatkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari pemerintah pusat untuk membantu pengusaha beromzet rendah dalam menghadapi dampak pendami COVID-19.

"Ada 8.295 pelaku UMKM yang kami usulkan mendapatkan BPUM. Informasi dari pihak BRI dari 8.000-an yang diusulkan itu yang mendapatkan bantuan 6.000-an," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan pelaku usaha yang diusulkan untuk mendapatkan BPUM tersebut yaitu pedagang mikro dengan penghasilannya di bawah Rp50 juta per tahun.

Ia menyampaikan meskipun pihaknya sudah mengusulkan pelaku usaha dengan syarat tersebut untuk mendapatkan BPUM namun yang menentukannya berada di tangan pemerintah pusat.

"Harapan kami semua yang diusulkan mendapatkan BPUM namun mungkin karena yang mengusulkan banyak jadi tidak semua yang dapat," katanya.

Karena sifatnya mengusulkan, lanjutnya maka pihaknya tidak mengetahui pasti siapa saja yang mendapatkan BPUM di Kota Pariaman sebab penerima hanya berhubungan dengan pihak BRI.

Ia menyebutkan besaran dana yang didapatkan pelaku UMKM yang mendapatkan BPUM tersebut mecapai Rp1,2 juta yang jumlah itu lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,4 juta.

Sebelumnya Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati akan menyalurkan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp3,6 triliun kepada tiga juta penerima mulai Juli-September 2021.

"Ini merupakan usaha pemerintah untuk terus memperluas jangkauan dukungan bagi usaha kecil dan menengah, khususnya pada usaha mikro," tulis Sri Mulyani dalam akun instagram resmi yang dipantau di Jakarta.

BPUM telah tersalurkan kepada 9,8 juta penerima pada Januari-Juni 2021 dengan total anggaran mencapai Rp11,76 triliun.

Bendahara Negara itu menyebutkan, BPUM merupakan dukungan yang diberikan untuk menjaga kelompok masyarakat yang usahanya terdampak akibat pandemi COVID-19.