Rendang hasil ASN Payakumbuh berkurban mulai didistribusikan

id rendang,pemkot payakumbuh,rendang payakumbuh

Rendang hasil ASN Payakumbuh berkurban mulai didistribusikan

Daging kurban hasil dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Payakumbuh berkurban yang telah diolah menjadi rendang mulai didistribusikan kepada masyarakat dan sejumlah tenaga harian lepas (THL). (Antara/HO-Pemkot Payakumbuh)

​​​​​​​Payakumbuh (ANTARA) - Rendang dari daging kurban Aparatur Sipil Negara (ASN) Payakumbuh mulai didistribusikan kepada masyarakat dan sejumlah tenaga harian lepas (THL).

Kabag Kesra Ul Fakhri di Payakumbuh, Selasa mengatakan jumlah peserta ASN berkurban pada 2021 ini sebanyak 28 orang dengan jumlah sapi 4 ekor jenis PO jantan.

Penyembelihan dilakukan pada hari tasyrik pertama di rumah potong hewan (RPH). Kemudian daging segar dibagikan untuk 190 kupon yang sasaran utamanya petugas kebersihan kelurahan, tenaga keamanan di balaikota dan pos-pos rumah dinas, cleaning service, dan petugas pengolahan di RPH.

"Dagingnya seluruhnya terbagi habis sampai sore, selanjutnya pengolahan di RPH pada hari H diambil daging padatnya diolah jadi randang sebanyak 110 kg, karena kadar airnya berkurang, saat ditimbang lagi di Sentra IKM beratnya menjadi 105Kg," kata dia.

Ia mengatakan daging kurban itu diolah menjadi randang sebanyak 244 bungkus dengan berat 250 gram per bungkus, dan masing-masing peserta menerima 5 bungkus.

Penyerahan 244 bungkus randang seberat 250 gram tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Erwin Yunaz selaku Ketua Panitia Gerakan ASN Payakumbuh berkurban bersama pantia dan peserta.

"Sisanya, daging kurban yang sudah jadi ini dititipkan ke Dinas Sosial untuk didistribusikan kepada masyarakat miskin dan warga terdampak bencana," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz menyampaikan kepedulian ASN dalam berkurban adalah energi yang besar untuk berkegiatan sosial keagamaan.

Dijelaskannya bila seluruh ASN di Payakumbuh berbuat seperti ini pasti lebih banyak randang yang bisa dikelola dan ditampung untuk kegiatan sosial.

"Sebaiknya ini menjadi gerakan besar, wujud ketaatan dan keyakinan diri bahwa yang dikorbankan adalah dari kita untuk kita. Kurban untuk sosial umat, dari pemerintah kepada masyarakat," katanya.

Ke depan dirinya ingin bagaimana ada tabungan kurban agar bisa melaksanakan kegiatan ini dengan lebih besar.

"Kita tidak mengistimewakan tiap orang yang ikut, namun secara pribadi terpanggil untuk berkontribusi lebih demi kemaslahatan bersama," katanya.