Peneliti: Danau Dasar Pengelolaan Ikan Air Tawar

id Peneliti: Danau Dasar Pengelolaan Ikan Air Tawar

Jakarta, (Antara) - Peneliti Limnologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Doktor Gadis Sri Haryani melakukan penelitian ilmiah tentang danau sebagai dasar pijak pengelolaan sumber daya ikan tawar yang berkelanjutan. "Pengelolaan ekosistem danau sudah selayaknya mengikuti transformasi paradigma yang sejalan dengan berbagai landasan hukum yang berpihak pada kelestarian lingkungan dan berbasis ekosistem. Hal itu penting untuk menjaga sumber daya ikan tawar yang berkelanjutan," kata Gadis di Jakarta, Jumat. Pernyataan tersebut dia sampaikan pada orasi pengukuhan diri sebagai Profesor Riset Bidang Limnologi (ilmu yang mempelajari hal-hal tentang perairan tawar) dari LIPI. Peneliti Limnologi LIPI itu menyoroti tentang kondisi danau di Indonesia yang dinilai semakin kritis. Dia menjelaskan bahwa keragaman ekosistem danau Indonesia yang tinggi dengan sifat unik, spesifik, dan rentan, sebagian di antaranya kini mengalami ancaman serius oleh bahaya ekologis yang semakin ekskalatif. "Kecenderungan ini pun diperparah dengan adanya ancaman dari pemanasan global dan perubahan iklim," ujarnya. Kemudian, dia juga menyoroti kasus pengurasan secara tak terkendali sumber daya perikanan di danau-danau serta sumber daya alam Indonesia. "Pendayagunaan danau hingga saat ini belum berbasis pada daya dukung ekologis dan masih menitikberatkan pada fungsi danau sebagai penyedia air dan perikanan serta penyedia jasa kultural, seperti rekreasi," katanya. Padahal, lanjut dia, danau dan ekosistem merupakan cadangan strategis masa depan yang kini menghadapi ancaman, khususnya dengan memperhatikan perubahan lingkungan yang signifikan pada sejumlah danau utama di Indonesia. "Hal itu menggambarkan bahwa kita sudah tidak bisa lagi menunda implementasi IPTEK ke dalam proses pengambilan keputusan dan manajemen sumber daya alam (SDA)dan lingkungan sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan," kata Gadis. Dia berpendapat perlu dihidupkan kembali paradigma dalam manajemen SDA dan lingkungan yang memperhatikan interaksi antara pengetahuan tentang habitat, daya dukung, risiko kehilangan sumber daya dan plasma nutfah, bencana ekologis, serta ketahanan pangan. Oleh karena itu, kata dia, penanganan danau-danau di Indonesia harus bergeser dari yang bersifat eksploitatif kepada keseimbangan antara eksploitasi, manfaat, dan aspek konservasi. "Keunikan ekosistem danau yang tidak selalu merupakan bagian dari sungai patut dipahami oleh semua pihak dan para pengambil keputusan sehingga pemanfaatan dan pengelolaan danau berlangsung secara tepat," ucapnya. Dalam acara pengukuhan itu, Dr. Gadis menyampaikan hasil penelitian ilmiah dalam bidang Limnologi dengan judul "Danau sebagai Dasar Pijak Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Ikan Air Tawar Berkelanjutan". Bersama dengan dia, dua profesor riset lain yang dikukuhkan pada hari itu adalah Dr. Harijanto Soetjijo dari Pusat Penelitian Geoteknologi dan Dr. Endang Tri Margawati dari Pusat Penelitian Bioteknologi. Dalam acara pengukuhan profesor riset LIPI tersebut, Dr. Harijanto menyampaikan hasil penelitian ilmiah dalam bidang teknik sumber daya dengan judul "Teknologi Batu Bara Bersih Melalui Peningkatan Mutu Batu Bara Berkualitas Rendah dan Gasifikasi Batu Bara Bawah Tanah". Sementara itu, Dr. Endang menyampaikan hasil penelitian ilmiah dalam bidang limnologi dengan judul "Upaya Perbaikan Kualitas Ternak Melalui Pendekatan Teknologi Molekuler". Pengukuhan profesor riset itu berlangsung di auditorium gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pada kesempatan itu, Kepala LIPI Lukman Hakim menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat kepada ketiga profesor riset baru yang telah berhasil mencapai jenjang tertinggi dalam karir dan jabatan fungsional sebagai peneliti. Dia berharap ketiga profesor riset yang baru dilantik dapat berperan aktif dalam upaya LIPI menciptakan ilmu pengetahuan yang berdampak penting dan invensi yang mendorong inovasi dalam upaya meningkatkan daya saing ekonomi nasional. "Saya juga berharap para profesor yang baru dilantik untuk dapat memotivasi dan membina para peneliti muda dalam meningkatkan kemampuan teknis fungsional dan kepakaran, pengembangan jati diri, integritas, dan profesionalisme," tuturnya. Lukman juga menyatakan bahwa penghargaan kepada para peneliti yang selama ini telah memberi kontribusi berharga bagi penyusunan dan pengambilan keputusan berbagai kebijakan pemerintah. (*/sun)