Pasar pabukoan Garegeh rangkul pedagang beramal sambil berusaha

id berita bukittinggi,berita sumbar,pasar

Pasar pabukoan Garegeh rangkul pedagang beramal sambil berusaha

Masjid Tablighiyah Garegeh dalam tahap pembangunan. (Antarasumbar/HO-Dokumen pribadi)

Alhamdulillah, kunjungan pembeli tetap ramai meski kini lokasi berjualan tidak berada di sisi jalan besar seperti tahun tahun sebelumnya,
Bukittinggi (ANTARA) - Pasar pabukoan di Kota Bukittinggi Ramadhan tahun ini kembali semarak terlihat, salah satunya yang terbesar adalah pasar pabukoan Garegeh yang memberikan ruang untuk pedagang berjualan sambil beramal.

Panitia pasar pabukoan Garegeh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Firdaus di Bukittinggi,Jumat, mengatakan dia bersama panitia memberikan ruang sebesar besarnya untuk pedagang bisa berjualan sekaligus bersedekah dengan menyewa lapak yang sudah disediakan.

"Setelah pada 2020 pasar pabukoan tidak dibuka, maka tahun ini kami membuka pasar ini lagi dengan seluruh sisa biaya operasionalnya nanti akan diberikan untuk masjid ," katanya.

Firdaus mengatakan lokasi berjualan pedagang saat ini dipindahkan ke tempat baru dan telah terisi lebih kurang 50 orang pedagang.

"Alhamdulillah, kunjungan pembeli tetap ramai meski kini lokasi berjualan tidak berada di sisi jalan besar seperti tahun tahun sebelumnya," kata dia.

Panitia pasar pabukoan Garegeh yang dulunya diserahkan kepada pemuda, saat ini dikembalikan ke pengurus masjid yang menunjuk panitianya.

Seluruh operasional seperti pendirian tenda dan parkir, kebersihan dan keamanan menjadi tanggung jawab panitia tanpa biaya tambahan ke pedagang.

Pedagang hanya diminta membayar sewa lapak untuk sebulan dengan harga Rp400 ribu sampai dengan Rp700 ribu.

"Kita memberikan tempat senyaman nyamannya ke pedagang maupun pembeli dengan mendirikan spot menarik untuk berfoto dan juga parkir luas tanpa biaya," kata Firdaus menambahkan.

Sementara itu ketua Masjid Tablighiyah Garegeh, Afdhal mengatakan saat ini masjid memang sedang dalam tahap pembangunan yang direncanakan bisa menjadi masjid terbesar di Kota Bukittinggi.

"Masjid Tablighiyah Garegeh saat ini merencanakan biaya pembangunan sebesar Rp48 miliar yang sudah terealisasi mencapai Rp14 miliar," kata dia.

Afdhal menambahkan bahwa pengurus saat ini juga sedang menambah lahan masjid dan bercita cita untuk mendirikan sekolah agama di dalam pekarangan masjid.

Selain pasar pabukoan Garegeh, di kota Bukittinggi saat ini banyak ditemui pusat penjualan makanan khas berbuka puasa.

Diantaranya di Sarojo, jalan Perintis Kemerdekaan, Simpang Tembok, Pasar Aur, Pasar Bawah, Gantiang, Sovia, Birugo dan Belakang Balok.