Inovasi enam dasawisma Kota Padang Panjang ditinjau tim penilai

id Dasawisma, inovasi, padang panjang, koto panjang

Inovasi enam dasawisma Kota Padang Panjang ditinjau tim penilai

Penilaian kelompok Dasawisma Padang Panjang terhadap program inovasi. (Antara/Fira)

Padang Panjang (ANTARA) - Enam kelompok Dasawisma yang mengikuti Lomba Dasawisma tingkat Kota Padang Panjang, pada awal pekan ini (18/1), dilakukan peninjauan lapangan oleh dewan juri pada Rabu (20/1). Tim penilai ingin melihat langsung inovasi masing-masing kelompok untuk menentukan juara tingkat kota.

Enam Dasawisma itu, di antaranya Dasawisma Selasih 8 RT 23 Kelurahan Kampung Manggis, Dasawisma Mary Gold II RT 12 Kelurahan Silaing Bawah, Dasawisma Anggrek Bulan I RT 8 Kelurahan Pasar Usang dari perwakilan Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB). Untuk Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT), diwakili Dasawisma Teratai I RT 18 Kelurahan Koto Panjang, Dasawisma Aster III RT 3 Kelurahan Ngalau dan Dasawisma Pisang Manih I RT 6 Kelurahan Ganting.

Dalam penilaian tersebut, Ketua TP-PKK Kota Padang Panjang, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP bertindak sebagai juri bersama Sekretaris, Aisyah dan Ketua Pokja III, Armentri.

"Ada poin-poin yang menjadi penilaian, seperti adanya tanaman hias, tanaman obat keluarga (toga), pemanfaatan barang limbah serta lainnya," jelas Dian saat ditemui di Padang Panjang, Rabu.

Beragam inovasi yang dihadirkan enam Dasawisma tersebut. Di Kampung Manggis, selain merajut, memanfaatkan pekarangan dengan toga, ada pula produksi olahan tempe dan nugget.

Sementara di Kelurahan Silaing Bawah ada rajutan tas, budidaya lele serta makanan ringan sebagai cemilan berupa serundeng, keripik talas, serta risoles.

Di Kelurahan Pasar Usang, Dasawismanya memanfaatkan barang bekas sebagai tempat mencuci tangan dengan menggunakan sensor, tempat pembuangan sampah, serta adanya rumah konsultasi wanita (Rukowa).

Sementara itu di Kelurahan Koto Panjang, ada budidaya ikan di ember, serta pemanfaatan barang bekas. Kelurahan Ngalau dengan inovasi pembibitan tanaman yang disalurkan kepada petani sekitar. Sedangkan Kelurahan Ganting melakukan budidaya lele serta pengolahan limbah rumah tangga.

Tim juri mengharapkan apa yang dilakukan para kader Dasawisma ini, tidak hanya terpaku untuk penilaian saja. Tetapi terus melakukan pengembangan sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis bagi kelompok dan masyarakat sekitarnya.