Lantamal II Padang siagakan personel antisipasi bencana

id berita padang,berita sumbar,AL

Lantamal II Padang siagakan personel antisipasi bencana

Personel Satrol Lantamal II Padang saat mengevakuasi mayat tanpa identitas di Perairan Padang, Kamis (7/1). (antarasumbar/Istimewa)

Ketika nanti ada bencana seperti banjir, maka personel yang bersiaga akan dikerahkan ke lokasi untuk membantu penanganan serta evakuasi,
Padang (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ikut menyiagakan puluhan personel untuk mengantisipasi bencana karena mengingat kondisi cuaca di daerah setempat.

"Kita sama-sama berharap agar bencana tidak terjadi, namun sebagai antisipasi kami turut menyiagakan personel TNI-AL," kata Komandan Lantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI Hargianto didampingi Kepala Dinas Penerangan Lantamal II Mayor Laut (T) Syahrul di Padang, Selasa.

Lantamal II Padang sedikitnya menyiagakan satu pleton personel dengan jumlah 30 orang ditambah satu komandan pleton.

"Ketika nanti ada bencana seperti banjir, maka personel yang bersiaga akan dikerahkan ke lokasi untuk membantu penanganan serta evakuasi," katanya.

Lantamal Padang juga menyiapkan alat berupa perahu karet.

Sementara untuk kejadian bencana di laut, pihaknya menyiagakan sejumlah kapal mulai dari jenis Kapal Angkatan Laut (KAL) berukuran 36 meter, kapal patroli, dan lainnya termasuk Kapal Republik Indonesia (KRI) Kala Hitam-828.

"Kami dari TNI-AL akan berperan aktif dan merespon peristiwa bencana yang terjadi sebagai operasi militer selain perang, serta berkoordinasi dengan instansi terkait," katanya.

Pada bagian lain, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat saat ini sebagian besar wilayah telah memasuki puncak musim hujan, untuk itu perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem.

"Saat ini tercatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim telah memasuki musim hujan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menambahkan potensi cuaca ekstrem diprediksi dapat terjadi pada 18-24 Januari 2021 terutama di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Banten.

Selain itu, juga terjadi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua, sehingga perlu diwaspadai.

Cuaca ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.