Harapan Anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska terkait pembangunan BLK komunitas

id berita padang,berita sumbar,darul

Harapan Anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska terkait pembangunan BLK komunitas

Anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska. (antarasumbar/Istimewa)

Pembangunan satu sarana BLK komunitas Rp500 juta,
Padang (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska mengatakan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis komunitas sebagai upaya mendorong terlahirnya tenaga kerja terampil dan punya kompetensi, termasuk di Sumatera Barat (Sumbar).

"Karenanya selama tahun 2020 didorong sebanyak tujuh gedung BLK komunitas di Sumbar. Kini semua dalam proses pembangunan di tujuh Pondok Pesantren (Ponpes) di kab/kota," kata dia di Padang, Selasa.

Hal ini juga disampaikannya dalam paparan refleksi kinerja tahun 2020 sebagai Anggota Komisi IX DPR RI Daerah Pemilihan Sumatera Barat I di Padang.

Ia menjelaskan, ketujuh BLK komunitas itu terdapat di Ponpes Thawalib, Tanjung Limau, Kabupaten Tanah Datar, Ponpes Ababil Kota Sawahlunto, Ponpes Waratsatul Anbiya' Kota Solok, Ponpes Muhammad Alfatih Solok Selatan.

Berikutnya di Ponpes An Nabawi Sijunjung, Ponpes M. Natsir, Kabupaten Solok dan di Ponpes Fasthabikul Khairat Kabupaten Dharmasraya.

Pembangunan BLK Komunitas merupakan program Kementerian Ketenagakerjaan RI, kata Darul maka berkerjasama untuk dialokasikan juga ke Sumatera Barat.

Melalui pembangunan BLK komunitas diharapkan bisa menjadi tempat ekstra kurikuler bagi pelajar Ponpes, sehingga punya kecakapan sesuai potensi wilayahnya.

"Pembangunan satu sarana BLK komunitas Rp500 juta. Setelah nanti selesai bangunannya pemerintah juga membantu peralatannya sesuai dengan program masing-masing," ungkapnya.

Sebab, tujuh BLK komunitas yang dalam proses pengerjaan tersebut, program diklatnya tidak sama semua. Ada yang mengarahkan ke bidang kecakapan sektor pertanian, sektor perikanan dan montir serta lainnya sesuai potensi wilayah tersebut.

Politisi Golkar ini menyebutkan, pembangunan BLK komunitas bisa juga pada lembaga pendidikan swasta lainnya, selama dibawa pengelolaan yayasan.

Namun persyaratannya lahan atau lokasi yang dikelola yayasan memiliki sertifikat tanah hak milik, bukan aset pemerintah daerah.

"Jika bangunan atau lokasi dikelola yayasan dipinjam pakai dari aset pemerintah daerah, maka kelanjutannya untuk dapat bantuan dari pemerintah tidak bisa," ujarnya.

Pria kelahiran Talawi Kota Sawahlunto itu mengatakan, dengan hadirnya BLK diharapkan lahir SDM- SDM unggul dan siap bersaing di dunia kerja.

Apabila, lulusan sekolah menengah punya kompetensi sehingga bisa bekerja atau buka usaha karena tidak semua punya nasib sama bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat tinggi atau kuliah.

"Kalau harapan kita, kalau bisa semua anak lulusan sekolah menengah bisa melanjutkan ke jenjang kuliah. Bila tidak maka kecakapan menghadapi dunia kerja diperlukan," ujarnya.

Seperti halnya saat pandemi COVID-19 sekarang, tambahnya sektor ketenagakerjaan yang mengalami dampak sangat parah, karena terjadi pemutusan hubungan kerja yang mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan, minimnya ketersedian lapangan pekerjaan dan disisi lain angkatan kerja masih banyak yang belum terserap.

Sebagai anggota DPR RI, Darul Siska memiliki keprihatinan tersendiri dengan keadaan ini, karena itu ke depan ditengah pandemi COVID-19 yang belum tahu kapan usainya ini beliau punya harapan agar di Sumatera Barat lahir angkatan kerja baru yang memiliki kompetensi yang baik dan lahirnya wirausahawan baru yang mandiri.

Dalam mendorong munculnya wirausawan baru, Darul telah menyalurkan bantuan modal usaha dan pelatihan kepada 14 kelomok wirausahawan baru dengan jumlah anggota lebih dari 280 orang tersebar di kab/kota provinsi itu.