Selain dikelola desa'kelurahan, TPA Pariaman bakal terapkan 'sanitary renville'

id sanitary renville,pariaman,tempat pembuangan sampah

Selain dikelola desa'kelurahan, TPA Pariaman bakal terapkan 'sanitary renville'

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH) Kota Pariaman M. Syukri. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S.)

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengupayakan perluasan tempat pembuangan akhir (TPA) di daerah itu dari 1,3 hektare menjadi 4,3 hektare guna menerapkan 'sanitary renville'.

"Kami ditantang pemerintah pusat untuk memperluas TPA sehingga Pariaman dibantu dibangunkan TPA yang dilengkapi 'sanitary renville'," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH) Kota Pariaman M. Syukri di Pariaman, Selasa.

'Sanitary renville' merupakan sistem penyaringan air sampah dengan membuat sejumlah kolam dimana kolam terakhir ikan bisa hidup sehingga air tersebut layak untuk dibuang ke sungai.

Dengan sistem tersebut, air sampah tidak dilangsung terserap tanah dan mencemarinya namun disaring terlebih dahulu.

Ia mengatakan untuk memperluas TPA tersebut pihaknya menyewa tanah warga sehingga diharapkan akhir tahun ini perluasannya terealisasi.

"Kami telah membawa warga setempat ke Sawahlunto untuk melihat pengelolaan TPA di sana. Di sana pengelolaannya sudah baik dengan sistem lahannya sewa," katanya.

Ia menyampaikan pasca ke TPA Sawahlunto tersebut ada sejumlah warga yang mau menyewakan lahannya dengan total tiga hektare sehingga bisa memenuhi syarat yang ditetapkan pemerintah pusat.

Selain membenahi TPA, Pemkot Pariaman juga mengubah sistem pengelolaan sampah yang dulunya dikumpulkan dan diangkut oleh petugas Dinas Perkim-LH ke TPA namun kini dikelola oleh desa dan kelurahan yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2013.

"Sampah itu tugas bersama namun selama ini hingga Februari 2020 dinas yang mengurus, sekarang kami kembalikan kewenangannya kepada pihak yang memiliki peran sesuai dengan Perda," ujarnya.

Semenjak itu, desa dan kelurahan sudah mulai mengambil andil dalam mengelola sampah bahkan memiliki becak untuk membawa sampah produksi warganya ke TPA.

Ia mengatakan sampah bukan hanya tugas dari dinas terkait serta pemerintah desa dan kelurahan setempat namun juga individu karena setiap orang memproduksi sampah sehingga diperlukan kepedulian setiap warga dan wisatawan yang datang ke Pariaman untuk peduli terkait hal tersebut.