New York, (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka lebih rendah pada perdagangan Selasa pagi waktu setempat, menyusul reli pasar saham besar-besaran pada sesi sebelumnya.
Tak lama setelah bel pembukaan, Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 86,34 poin atau 0,35 persen menjadi 24.511,03.
Indeks S&P 500 menurun 8,69 poin atau 0,29 persen menjadi 2.945,22 dan Indeks Komposit Nasdaq turun tipis 1,07 poin, atau 0,01 persen, menjadi 9.233,76.
Saham Home Depot anjlok lebih dari 2 persen setelah pengecer perbaikan rumah AS itu melaporkan laba kuartal pertama yang meleset dari perkiraan.
Sementara itu saham Walmart melonjak sekitar 2 persen setelah raksasa ritel itu menghasilkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.
Wall Street menunggu kesaksian dari Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell yang merupakan bagian dari pembaruan yang diperlukan untuk Kongres tentang respons ekonomi AS terhadap pandemi COVID-19.
Saham-saham di AS ditutup naik tajam pada hari Senin (18/5) dengan Dow naik lebih dari 900 poin, didukung oleh berita yang menggembirakan tentang potensi vaksin Virus Corona. (*)
Berita Terkait
Saham Wall Street ditutup lebih tinggi, Dow bukukan kenaikan hari kedelapan
Kamis, 20 Juli 2023 7:41 Wib
Jokowi dijadwalkan temui pelajar dan resmikan Papua Street Carnival
Jumat, 7 Juli 2023 8:48 Wib
Saham-saham Wall Street Sabtu pagi berakhir turun tajam tertekan kecemasan penularan bank
Sabtu, 18 Maret 2023 6:47 Wib
Saham-saham Wall St Selasa pagi sebagian besar turun terseret saham bank, Nasdaq menguat
Selasa, 14 Maret 2023 7:09 Wib
Saham-saham Wall Street Kamis pagi beragam, investor bidik data pekerjaan mendatang
Kamis, 9 Maret 2023 7:11 Wib
Saham-saham Wall St Rabu pagi anjlok imbas Powell isyaratkan kenaikan suku bunga lebih tajam
Rabu, 8 Maret 2023 6:28 Wib
Saham-saham Wall Street Selasa pagi ditutup beragam jelang kesaksian Powell, laporan pekerjaan
Selasa, 7 Maret 2023 6:34 Wib
Saham-saham Wall Street Jumat pagi menetap lebih tinggi setelah imbal hasil obligasi melemah
Jumat, 3 Maret 2023 6:20 Wib